Jumat, 20 Juni 2014



BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Dewasa ini seiring perkembangan zaman, semakin bertambah pula jumlah penduduk. Maka jumlah angkatan kerja yang membutuhkan lapangan pekerjaan juga ikut bertambah, namun dilain sisi kemampuan pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan sangatlah terbatas. Dengan demikian maka dibutuhkan kemampuan dari para angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan untuk berinovasi dengan membuat lapangan pekerjaan sendiri. Terutama bagi mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan diperguruan tinggi diharapkan mampu memanfaatkan waktu luangnya sambil berkerja tanpa mengesampingkan kegiatan kuliahnya.
Untuk melakukan sebuah kegiatan usaha ada banyak cara yang dapat dilakukan. Misalnya, dengan melakukan  waralaba (franchising) ataupun dengan melakukan lisensi yang tentunya sangat mebutuhkan sumber modal yang cukup besar serta harus fokus terhadap waktu. Melalui upaya yang akan dijalankan ini,  dengan harapan memperoleh kompensasi dalam bentuk keuntungan disamping juga kepuasan pribadi dengan memperoleh pengalaman dibidang wirausaha, dengan demikian bisa dikatakan mahasiswa ini bisa berwiraswasta dengan  memanfaatkan waktu luang dengan membuat lapangan pekerjaan sendiri, minimal bagi dirinya sendiri melaui kelompok bisnis yang akan dijalani nanti dengan mengelola modal yang terbatas bersama-sama.
Hal ini menjadikan kami untuk mengambil kesempatan atau peluang untuk mencari tambahan penghasilan bahkan menjadi usaha andalan yaitu menjadi produsen keripik. Salah satu keripik yang menjadi favorit masyarakat luas, selain keripik singkong adalah keripik pisang. Pontianak  yang terletak di daerah tropis, menjadi lahan subur untuk tumbuhnya pohon pisang. Ada berbagai jenis pisang yang tersebar di wilayah ini dan tidak semuanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar yakni dalm bentuk keripik pisang. Banyaknya  bahan baku yang melimpah dan mudah diperoleh inilah yang  memunculkan sebuah ide kami untuk membuka sebuah usaha baru di bidang kuliner yaitu Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak
Menurut kami usaha Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakini merupakan bisnis yang cukup menjanjikan, indikasinya terlihat dari tumbuhnya usaha sejenis yang terdapat dibeberapa lokasi yang ada di Pontianak. Bila dijalani dengan jiwa wirausahawan serta dengan pertimbangan mengingat banyaknya penggemar atau konsumen yang menyukai makanan ringan berupa keripik yang diharapkan dapat memikat hati para konsumen karena memiliki rasa yang unik yaitu “Keripik Santet” yanng terdiri dari dua jenis rasa keripik pisang  dengan rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis.
Dalam mendirikan usaha Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak ini agar  berjalan dengan efektif dan efisien haruslah direncanakan dengan baik serta harus melalui proses marketing yang baik agar bisa tercapainya tujuan usaha serta mampu menghadapi persaingan pasar. Dengan  mengutamakan adanya suatu perencanaan untuk mencapai tujuan karena tanpa adanya perencanaan maka berjalanpun suatu usaha tidak akan sesuai dengan harapan atau bahkan menyimpang dengan apa yang diinginkan. Setelah melakasanakan perencanaan maka sebaiknya melakukan sesuai dengan program dan rencana yang telah ditetapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam suatu perencanaan usaha ini meliputi kebutuhan bahan baku dan cara memperolehnya, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam usaha, sumber daya manusia yang baik, teknologi penunjang yang akan digunakan, sumber permodalan dan analisa usaha dengan titik impas.
Pemasaran juga sangat penting dalam usaha ini yaitu untuk mengenalkan usaha ini kepada konsumen sehingga konsumen mengetahui bentuk dari usaha ini.  Bukan hanya bisnis yang sudah eksis, usaha yang baru dirintis juga membutuhkan strategi pemasaran yang jitu agar bisa meraih keuntungan. Di sini, peran pemasaran tidak kalah penting dari kemampuan memproduksi. Bukan tidak mungkin justru pemasaran yang menjadi jantung sebuah usaha. Sebagai pebisnis tidak bisa serta merta mengklaim usaha sudah berjalan hanya karena roda produksi sudah berputar. Suatu usaha baru benar-benar berjalan setelah si pebisnis mampu menjual output-nya.  Bagi perusahaan dengan skala besar, tentu mereka bisa merekrut tenaga pemasar yang ahli. Namun bagi para pengusaha pemula, akan lebih baik jika mampu memproduksi sekaligus menjual sendiri.
Dari uraian singkat latar belakang diatas maka, kami berniat untuk mendirikan usaha  Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakmelalui plan bisnis ini dengan menerapkan perencanaan bisnis dan pemasarannya.

1.2.Rumusan Masalah
Agar dalam proses mencapai tujuan dari usaha Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakini berjalan dengan evektif dan efisien, maka akan dilakukan analisa dengan beberapa peertanyaan sebagai berikut:
1.2.1.      Bagaimanakah proses perencanaan bisnis Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini?
1.2.2.      Bagaimanakah rencana marketing usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini?
1.3.Tujuan Penulisan
Pada dasarnya perencanaan bisnis ini  yang akan dilakukan tentunya memiliki tujuan yang pada akhirnya mencapai sebuah kesimpulan atas jawaban permasalahan yang diteliti.  Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
1.3.1.      Untuk mengetahui proses perencanaan bisnis Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini.
1.3.2.      Untuk mengetahui rencana marketing usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini.
1.4.Manfaat Penulisan
Hasil penelitian dari analisa terhadap perencanaan dan pemasaran dari rencana bisnis Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakyang akan dijalani ini, diharapkan dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan, sebagai berikut:
1.4.1. Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan teori yang diperoleh selama kuliah dan untuk lebih mengetahui tentang manfaat, tujuan dan tata cara dalam berwirausaha yang benar dengan melalui proses perencanaan dan marketing yang baik melalui mata kuliah kewirausahawan. Selain manfaat tersebut, melalui penulisan pendirian rencana bisinis, juga memiliki  tujuan dan manfaat bagi kami dalam mendirikan usaha keripik adalah sebagai berikut:
a.    Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi.
b.    Untuk menambah daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran minimal bagi kami sendiri.
c.    Dapat membantu para petani yang menanam pisang nipah karena melaui usaha ini kami memasok bahan baku dari petani.
d.   Memasarkan produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar Pontianak.
e.    Memperkenalkan hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa keripik pisang ini mempunyai nilai cita rasa yang tinggi.
1.4.2. Bagi Masyarakat dan Petani
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang proses mendirikan usaha dengan perencanaan dan marketing yang mampu diterapkan dibidang kuliner mengenai Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakserta sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pendiriaan usaha yang sejenis dengan menerapkan bagaimana proses perencanaan dan cara untuk memasarkannya. Selain itu kami dapat menyediakan hasil olahan berupa keripik pisang  ke masyarakat luas serta dapat membantu petani sekitar karena akan menjadi pemasok utama bahan baku pisang nipah.
1.4.3. Bagi Pihak Lainnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan kajian lebih lanjut dalam upaya memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai topik permasalahan  yang relevan dengan penelitian ini yaitu mengenai perencanaan dan marketing.









BAB II
LANDASAN TEORI









BAB III
PEMBAHASAN

Dalam pembuatan produk jadi yakni keripik pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis, maka  akan memilih kualitas dan mutu pisang nipah yang baik. Dalam pembuatannya pun mudah dan sederhana sehingga tidak mengurangi kualitas dan mutu produk. Yakni dengan cara mengkonbinasikan antara manis dan pedas.  Selain itu juga akan melakukan pengemasan pada keripik  yang sudah di produksi dengan kemasan yang sederhana dalam penggunaan alat teknologi untuk pengemasan agar tidak mengurangi nilai dan rasa dari keripik pisang. Selanjutnya dalam kemasannya nanti akan diberikan nama produk yang unik dan tidak asing untuk mendengarnya terutama bagi kalangan masyarakat Pontianak yaitu “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” yang mana produk kami nantinya dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis dan hemat.
Untuk melaksankan kegiatan usaha seperti yang digambarkan di atas, maka kami melakukan beberapa langkah untuk mendirikan usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” dengan menerapkan perencanaan dan marketing dengan analisa sebagai berikut:
3.1.  Perencanaan Usaha
3.1.1.      Tempat Produksi
Tempat produksi yang akan kami pilih adalah di Jalan Adisucipto Gg. Teladan. Alasan kami memilih dilokasi ini karena dekat dengan bahan baku utama yaitu pisang nipah serta tempat tersebut merupakan rumah dari salah satu pemilik dari usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”.
3.1.2.      Rencana Produksi
Proses pembuatan keripik pisang ini cukup mudah dan sederhana, dalam proses pembuatannya dibutuhkan alat-alat dan bahan-bahan. Setelah alat dan bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun dapat dilakukan. Alat-alat dan bahan-bahan pembuatan keripik pisang ini sederhana dan mudah didapatkan.
Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang. Syarat mutu kripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996.
Kripik pisang-Standar Teknis ini berlaku untuk pembuatan Pisang menjadi Kripik Pisang. Prosedur Opersional Pengolahan Kripik Pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku Kripik pisang, penyiapan peralatan Kripik pisang dan kemasan Kripik pisang, pengupasan Kripik pisang dan pengirisan Kripik pisang, pencucian Kripik pisang dan perendaman Kripik pisang, penggorengan Kripik pisang, penirisan minyak Kripik pisang, pemberian bumbu Kripik pisang, pengemasan Kripik pisang dan pelabelan Kripik pisang, serta penyimpanan Kripik pisang.
1.      Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan keripik pisang ini diantaranya adalah:
1.    Baskom
2.    Alat perajang (slicer)
3.    Pisau stainless steel
4.    Ember plastik
5.    Penggorengan (wajan) 1 set
6.    Vacuum Frying dan mesin spinner
7.    Vacuum Sealer
8.    Kompor gas
9.    Tampah/nyiru/wadah
10.          Timbangan
11.          Blender
Bahan-bahan: untuk membuat  “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” yang memiliki rasa khas pedas manis dan pedas ekstra yang terdapat dalam satu kemasan, maka akan memerlukan bahan-bahan, dengan resep ini maka akan menghasilkan 10 bungkus keripik pisang.
a.       Buah pisang 1 kg
Pisang merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Sehingga banyak terdapat diberbagai daerah dan mudah mendapatkannya.  Pisang merupakan bahan utama, pada umumnya pisang yang sering digunakan dalam pembuatan keripik pisang ini yaitu pisang nipah, karena pisang nipah apabila digoreng pisangnya cepat kering dibandingkan dengan pisang-pisang yang lainnya. Sementara untuk pemasok pisang ini dapat kami peroleh disekitar jalan Adisucipto dan dekat dengan lokasi produksi.
b.      Minyak goreng 5 kg
c.       Garam 2 bks
d.      Gula  pasir halus 1 kg
e.       cabai merah 0,5 kg
f.       Kapur  sirih 0,5 kg
g.      50 lembar daun pandan wangi 
h.      2 galon
i.        Bawang campur 0,5 kg
2.      Langkah-langkah atau proses pengolahan
Adapun langkah dalam proses produksi kami menggunakan 2 sistem, yaitu dengan sistem manual dan sistem dengan menggunakan mesin vacuum dalam tahapan penggorengan. Kami menggunakan sistem manual apabila mesin mengalami kemacetan.
Sistem Manual:
a.    Pengupasan dan Pengirisan
Pisang dikupas, kemudian diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang,
b.    Perendaman
Hasil irisan direndam dalam larutan kapur sirih selama 10 menit lalu ditiriskan.
c.    Penggorengan
Irisan buah pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 0,5 kg minyak goreng. Selama penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan sampai kripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan kripik pisang.
d.   Penirisan minyak
Hasil penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak yang ada menetes tuntas.
e.    Pemberian Bumbu
Untuk melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa kripik pisang yang beraneka rasa, dimana kami telah memilih dua rasa yang unik dengan caranya adalah sebagai berikut:
1.   Kripik Pisang Rasa Pedas Manis
Pertama kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering disiapkan dalam larutan bumbu yang terdiri dari cabe, bawang putih, dan garam kemudian dicelupkan ke dalam larutan.
Kedua, setelah diceupkan dalam larutan bumbu  cabe, bawang putih, dan garam maka dilanjutkan dengan penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1 kg gula : 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut merata. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas dan cair. Pencelupan dalam larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam larutan gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan/ dianginanginkan.
2.   Kripik Pisang Rasa Pedas Ekstra
Kripik pisang yang sudah digoreng setengah kering dicelupkan ke dalam larutan bumbu yang terdiri dari cabe ektstra pedas tanpa gula, bawang putih, dan garam. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga larutan bumbu pedas tetap panas dan cair. Kripik pisang yang telah masak didinginkan sambil ditiriskan sehingga diperoleh kripik pisang yang betul-betul kering.


Sistem  Penggorengan Menggunakan Vacuum:
Penggorengan vacuum merupakan cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kripik buah pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vacuum (hampa udara), akan menghasilkan kripik dengan warna dan aroma buah asli serta rasa lebih renyah dan nilai gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam buah terjadi secara berangsur-angsur dengan suhu penggorengan yang rendah. Pisang yang biasa digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah pisang dengan tingkat kematangan penuh > 80%. Cara menggoreng dengan menggunakan penggorengan vakum sebagai berikut :
a.       Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air bersuhu < 270C selama penggorengan berlangsung.
b.      Isi tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah volume
c.       Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85°C – 95°C, kemudian hubungkan steker boks pengendali suhu dengan sumber listrik.
d.      Masukkan bahan irisan pisang ke dalam keranjang penggoreng
e.       Nyalakan kompor elpiji untuk memanaskan minyak sampai suhu 900° C dan usahakan suhu konstan selama penggorengan.
f.       Tutup tabung penggorengan
g.      Nyalakan pompa air Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal – 76 cmHg, pastikan tidak ada yang bocor Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas setengah putaran (1800)
h.      Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator sudah tidak ada lagi uap air/embun dan suara gemersik sudah hilang.
i.        Selama penggorengan berlangsung usahakan sesering mungkin mengaduk dengan memutar tuas berkali-kali.
j.        Kembalikan posisi keranjang penggorengan di atas minyak penggorengan
k.      Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
l.        Buang tekanan dengan membuka katup pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin vakum
m.    Buka tutup tabung penggoreng dan tutup keranjang penggorengan lalu ambil hasil penggorengan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner selama 2-3 menit.
n.      Hentikan mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu nyalakan lagi selama 1 menit
o.      Keluarkan kripik dari mesin spinner dan didinginkan.
p.      Proses sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara memilah dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang dihasilkan, dilakukan secara manual.
q.      Proses pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk. Bahan pengemas yang umum digunakan untuk kripik pisang adalah plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau aluminium foil.
r.        Pengemasan produk yang berupa kripik sebaiknya menggunakan mesin pengemas vakum (vacuum sealer).
s.       Ruang pengepakan usahakan mempunyai kelembaban udara (RH) yang rendah mengingat sifat keripik vakum ini higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam ruang yang terhindar matahari langsung. Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan terhadap penutupan kantong plastik.
t.        Pelabelan makanan harus mengikuti ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian label bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi, serta label Halal. Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang terpisah dengan ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan dihindarkan dari kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung untuk mencegah terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut dilakukan dengan benar, maka kripik pisang yang dikemas dengan menggunakan plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa mencapai ± 1 (satu) tahun. Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta sinar ultra violet dari sinar matahari.
3.1.3.      Rencana Organisasi dan Manajemen
a.      Struktur organisasi
 Manajer
Produksi
Pemasaran
 




Secara garis besar model organisasi kami nantinya adalah sperti pada gambar yang diatas. Gambar tersebut dapat menjelaskan bahwa seorang manajer akan memimpin bagian produksi dan bagian pemasaran. Namaun disini antara manajer, bagian produksi dan bagian pemasaran akan saling koordinasi dan berkerja sama antar bagian dan saling mengawasi dan saling melengkapi, karena antara bagian produksi bisa membantu bagian pemasaran dan bagian pemasaran juga bisa membantu bagian produksi dan demikian juga dengan manajer akan membantu bagian produksi dan pemasaran. Adapun struktur penempatan tenaga kerja yang akan mengisi struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1.               Manajer            : Sonebi
2.               Produksi           : Fuad dan Tamo
3.               Pemasaran        : Joni dan Ardi
b.      Tenaga kerja
Usaha keripik pisang untuk sementara hanya membutuhkan lima karyawan termasuk manajer yang sekaligus sebagai pemilik usaha ini dengan cara menunjukan salah satu untuk menjadi manajer atau yang akan memimpin usaha ini agar berjalan dengan lancar dengan pembagiaan masing-masing tugas dan fungsi yang sesuai dengan skill yang dimiliki. Dalam pembagian tugas ini maka dapat dirinci tugas masing-masing yang spesialisasi dibidang produksi dua orang dan dibidang pemasaran dua orang.
1.      Gaji
Gaji tenaga kerja (karyawan) diberikan berdasarkan bagi hasil. Pemilik  usaha yang juga sekaligus karyawan akan menerrima gaji atau upah berdasarkan besarnya persentase dari modal yang dikeluarkan masing-masing anggota. Semua bagian manajer, pemasaran dan produksi akan menerima berdasarkan modal yang dikeluarkan.
2.      Pembagian tugas dan jadwal kerja
Kami (sebagai pemilik dan karyawan) bekerja tiap hari berdasarkan tugas dan fungsinya. Adapun waktu yang telah kami rencanakan dari kegiatan proses produksi sampai pemasaran dan penjualan adalah tiap hari jam kerja.
Bagian produksi dan pemasaran: berkerja dari jam 07.00 sampai jam 12.00 dimana seorang manajer yang akan mengontrol secara keseluruhan waktu dan pembagian tugas masing-masing dan mampu bertanggung jawab sehingga akan saling koordinasi antar lini kerja.
3.1.4.      Rencana Keuangan
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan bagaimana cara menjual produk tersebut. Dari rencana produksi tersebut, maka kami dapat menganalisa peralatan dan bahan apa saja yang diperlukan serta kegiatan penunjang operasional lainnya. Adapun modal awal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha  “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” akan diuraikan dibawah ini.
a.         Kebutuhan Modal
1.    Biaya pembelian peralatan



Tabel perhitungan biaya peralatan dan penyusutannya
No
KETERANGAN
HARGA
Penyusutan
Umur ekonomis (bulan)
Jumlah
(per bulan)
1
Baskom
 Rp       100.000
60
 Rp          1.667
2
Alat perajang (slicer)
 Rp    1.500.000
120
 Rp        12.500
3
Pisau stainless steel
 Rp         50.000
60
 Rp             833
4
Ember plastik
 Rp         50.000
60
 Rp             833
5
Penggorengan (wajan) 1 set
 Rp       100.000
120
 Rp             833
6
Vacuum Frying dan mesin spinner
 Rp    2.000.000
120
 Rp        16.667
7
Vacuum Sealer
 Rp       400.000
120
 Rp          3.333
8
Kompor gas
 Rp       300.000
60
 Rp          5.000
9
Tampah/nyiru/wadah
 Rp         35.000
60
 Rp             583
10
Timbangan
 Rp         20.000
60
 Rp             333
11
Blender
 Rp       150.000
60
 Rp          2.500

Jumlah
 Rp   4.705.000

 Rp       45.083
2.    Biaya bahan baku
Biaya Bahan Baku
 Bahan  baku
Banyak
Satuan
Harga  satuan
Total
 - pisang nipah perhari 10 kg (100 bungkus)
10
kg
 Rp    2.000
 Rp     20.000
 - minyak goreng 30 kg
5
kg
 Rp  12.800
 Rp     64.000
 - Garam
2
bks
 Rp    1.000
 Rp       2.000
 - gula pasir halus
1
kg
 Rp  12.000
 Rp     12.000
 - cabai merah
0,5
kg
 Rp  30.000
 Rp     15.000
 - Kapur  sirih
0,5
kg
 Rp  20.000
 Rp     10.000
 - daun pandan wangi 
50
lbr
 Rp       100
 Rp       5.000
 - air bersih
2
galon
 Rp    5.000
 Rp     10.000
 - Bawang campur
0,5
kg
 Rp  18.000
 Rp       9.000
Jumlah biaya bahan baku



 Rp   147.000

3.    Biaya pengepakan
Biaya  Pengepakan
nama biaya
banyaknya
satuan
harga
jumlah
 -  Plastik Polipropilen (plastik kemasan produk)
100
 Unit
 Rp  200
 Rp       20.000
 -  Label
100
 Unit
 Rp  200
 Rp       20.000
Jumlah biaya pengepakan



 Rp      40.000
4.    Biaya operasional
Biaya  Penunjang Operasional Per Hari
 - biaya listrik
 Rp    10.000
 - biaya transfortasi
 Rp    20.000
 - biaya sewa lokasi produksi dan penjualan
 Rp    30.000
 - biaya gaji pemilik 5 orang  @ Rp 10.000
 Rp    50.000
 - biaya perlengkapan lainya
 Rp    10.000
 - biaya promosi
 Rp    20.000
 - biaya operasional lainya
 Rp    20.000
Jumlah
 Rp  160.000
5.    Total modal yang harus dikeluarkan
Tabel jumlah modal yang dikeluarkan
No
Keterangan Biaya Modal
Jumlah yang diperlukan
1
Biaya  pembelian peralatan
 Rp                      4.705.000
2
Biaya  bahan baku (100 bks)
 Rp                         147.000
3
Biaya  pengepakan (100)
 Rp                           40.000
4
Biaya  operasional (100)
 Rp                         160.000

Jumlah  modal yang dikeluarkan
 Rp                      5.052.000

Dari tabel diatas maka dapat diketahui besarnya modal pertama yang harus dikeluarkan kami sebagai pemilik usaha yaitu sebesar Rp 5.052.000. Modal    tersebut kami peroleh melalui setoran modal masing-masing anggota, dengan cara membagi persentase besarnya modal, yaitu masing-masing akan mengeluarkan modal sebesar, Rp1.010.400.
Tabel komposisi persentase kepemilikan modal
No
Nama
Modal
(100% ÷ 5)
Jumlah
1
Sonebi
 Rp    5.052.000
20%
Rp1.010.400
2
Fuad
 Rp    5.052.000
20%
Rp1.010.400
3
Jony
 Rp    5.052.000
20%
Rp1.010.400
4
Tamo
 Rp    5.052.000
20%
Rp1.010.400
5
Ardi
 Rp    5.052.000
20%
Rp1.010.400

b.    Perhitungan Asumsi BEP
Diasumsikan harga produk Rp 5.000 per unit. Sedangkan jumlah penjualan laku semuanya yaitu 100 unit perhari. Sedangkan perhitungan biayanya adalah sebagai beirkut:
Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak
Harga  Pokok Produksi
Biaya bahan baku

 Rp     147.000
Biaya tenaga kerja langsung

 Rp       50.000
Biaya overhead

 Rp     151.500
Total biaya

 Rp     348.500

Perhitungan rugi/ laba selama proses produksi hingga proses pemasaran keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari dan 1 bulan dan laba yang diperoleh selama 1 hari dan 1 bulan yaitu sebagai berikut:
Total penjualan perhari 100 bks x Rp 5.000,-
 Rp      500.000
Biaya Perhari
 Rp      348.500
        Total Margin
 Rp      151.500





1 hari
30 hari
Bep Pengembalian Modal
Penjualan
 Rp           500.000
 Rp    15.000.000
 Rp        5.052.000
Modal
 Rp           348.500
 Rp    10.455.000
 Rp        5.052.000
Laba
 Rp           151.500
 Rp      4.545.000
 Rp                         -
Bep (unit)= Modal ÷ Price
70
2.091
1.010
Hari
1
30
14

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Modal
-  Modal dalam 1 hari              Rp      348.500
-  Modal dalam 1 bulan           Rp 10.455.000
Laba
-  Laba dalam 1 hari                 Rp      151.500
-  Laba dalam 1 bulan              Rp    4.545.000

BEP satu hari
= Rp 348.500 ÷ Rp 5.000
= 70  unit.
BEP satu bulan
= Rp 10.455.000 ÷ Rp 5.000
= 2.091 unit
BEP pengembalian modal
= Rp 5.052.000 ÷ Rp 5.000
= 1.010 unit
BEP pengembalian modal dalam hari
= 1.010  unit ÷ 70 unit
= 14  hari

Sedangkan  perhitungan bagi hasil tingkat keuntungan sebesar Rp    4.545.000 perbulan yang dapat didistribusikan sebagai  pembayaran deviden kepada pemilik usaha adalah sebagai beikut:


Tabel Komposisi Persentase Pembagian Margin
No
Nama
Margin Per Bulan
(100% ÷ 5)
Jumlah
1
Sonebi
 Rp  4.545.000
20%
 Rp    909.000
2
Fuad
 Rp  4.545.000
20%
 Rp    909.000
3
Jony
 Rp  4.545.000
20%
 Rp    909.000
4
Tamo
 Rp  4.545.000
20%
 Rp    909.000
5
Ardi
 Rp  4.545.000
20%
 Rp    909.000

Jumlah

100%
 Rp      4.545.000

3.1.5.      Teknologi yang digunakan
Jaman yang semakin berkembang sejalan dengan tingginya pertumbuhan penduduk, maka kita teringat akan kejadian sejarah revolusi industri bahwa mutlak untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia kita memerlukan alat yang dapat siap kerja dalam waktu singkat dan efisien. Begitu pula dalam dunia usaha kecil dan menengah, dalam usaha keripik pisang ini kami menggunakan beberapa  alat vital yang dapat menunjang usaha kami dan diperoleh melalui toko online diinternet dengan alamat situsnya www.infomesin.com yang alamat toko di Surabaya.
1.      Alat Perajang (slicer)
Alat  perajang  pisang yang biasa disebut mesin perajang pisang atau mesin slicer pisang. Penggunaaannya sangat mudah. Pisang yang telah dikupas, satu per satu dimasukkan dalam corong masukan yang biasanya berbentuk cekung menyerupai bentuk pisang, ditekan menggunakan alat bantu sehingga bahan baku pisang mengenai pisau potong berpenggerak motor. Hasil rajangan pisang keluar dari corong keluaran dan siap diolah menjadi keripik pisang.
2.      Vacuum Frying
Vacuum Frying adalah alat penggorengan dengan cara hampa udara, dimana suhu panas bisa di setel dan hasilnya bebas gosong. Lihat penjelasan cara penggunaannya dihalaman sebelumnya.
3.      Mesin spinner
Kandungan minyak yang tinggi dari keripik pisang  yang digoreng tersebut menjadi kendala tersendiri bagi pelaku usaha makanan, sehingga makanan tersebut cepat busuk dan otomatis tidak layak untuk dikonsumsi. Hal ini seringkali terjadi pada makanan yang dimasak dengan temperatur tinggi atau penggunaan minyak goreng yang digunakan berulang-ulang. Untuk itu penggunaan mesin spinner ini bermanfaat untuk mengurangi kadar minyak dan air pada makanan tertentu. Spinner sangat membantu kami sebagai pelaku usaha olahan kripik pisang.
Manfaat mesin spinner (peniris minyak)
1)   Mengurangi kadar minyak pada makanan gorengan 
2)   Dapat juga digunakan untuk mengurangi kadar air pada produk tertentu, misal:   bahan baku yang  dicuci dan ingin cepat kering
3)   Dapat meningkatkan kualitas produk makanan lebih tahan lama (tidak cepat tengik)
4)   Baik untuk kesehatan yaitu menurunkan kolestrol dalam darah akibat dari makanan yang goreng  tersebut
4.      Vacuum Sealer
Dalam membuat kemasan keripik pisang ini kami menggunakan Vacuum Sealer. Vacuum Sealer adalah mesin yang digunakan untuk menghampakan udara, di mana udara yang dihampakan akan menyebabkan proses dioksidasi, perkembangan oksigen akan ditekan sedemikan rupa sehingga bakteri akan berkembang biak lebih lama dibandingkan dengan proses oksidasi alami. Bila makanan akan mulai membusuk 4 hari maka dengan menggunakan mesin ini, makanan yang di vacuum akan lebih awet sekitar 15-20 hari. Mesin vacuum sealer cocok digunakan untuk usaha kuliner seperti keripik pisang. Mesin vacuum sealer dari Ramesia Mesin terbuat dari paduan besi dan plastik, sehingga body mesin kokoh tapi juga ringan.
Dengan menggunakan bantuan mesin ini yang merupakan mesin pengemas plastik, akan memiliki keunggulan bahwa  produk yang diproduksi dapat terlihat lebih higienis dan menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk itu sendiri. Selain itu pengemasan menggunakan vacuum sealer tentu saja dapat memperpanjang masa pemakaian produk dalam kemasan yang tertutup plastic rapat, maka produk atau makanan dalam kemasan mampu untuk lebih tahan lama berada pada kemasan plastik dalam keadaan baik. Hal ini dikarenakan  dapat dengan cepat merekatkan plastik dengan kuat. (Gambar dapat dilihat pada lampiran).
5.      Plastik  Polipropilen
Sementara jenis plastik yang dapat digunakan sebagai pembungkus produk adalah plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0,8 mm atau aluminium foil.
3.2.  Perencanaan Marketing
Perencanaan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Bagaimanapun juga ada beberapa caranya untuk membuat keripik pisang ini agar berbeda dengan keripik pisang lainnya yang sudah beredar di pasaran. Bukan hanya rasanya saja yang berbeda namun kami akan membuat keripik pisang ini berbeda dari segi packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang lainnya, serta melalui survei singkat akan menghasilkan harga yang lebih murah nantinya tanpa mengurangi pendapatan bersih kami nantinya. Dengan  seperti itu para konsumen tidak akan mengalami yang namanya kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini karena mendapatkan rasa yang unik dengan ciri khasnya, memperoleh pelayanan yang baik serta harga yang lebih terjangkau.

1.         Misi Usaha
“Menyediakan produk dengan kualitas unggul dan bernilai tinggi yang dapat menciptakan nilai pelanggan serta berusaha  memperbaiki penampilan produk dan menyebarkan barang ke cafe/ toko di Pontianak”
2.         Sasaran Pemasaran
a.    Sasaran kami adalah untuk  riset pasar dan pengembangan dalam usaha untuk memperkenalkan dua produk baru di tahun 2014 ini.
b.    Sasaran kami adalah untuk mencapai tingkat pengembalian modal selama tahun 2014 pada bulan pertama pendirian usaha dengan pengembalian  atas investasi yang kami keluarkan selama tidak lebih dari 1 bulan.
c.    Sasaran kami adalah untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen sebesar paling tidak 90 persen pada survei tahunan terhadap kepuasan konsumen untuk tahun 2014 ini,  dan mempertahankan paling tidak 85 persen dari konsumen kami bulan pertama sebagai pembeli setia di bulan berikutnya.
d.   Sasaran kami adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menjadi agen produk keripik pisang di Pontianak serta mampu memperluas pangsa pasar selain di Pontianak.
3.         Analisis Situasi (SWOT)
1.    Strengths (kekuatan)
a.    Harga keripik pisang ini cukup terjangkau oleh kalangan masyarakat
b.    Kualitas  dari keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya diutamakan kebersihan dan untuk kesehatan.
c.    Tersedia  kemasan yang menarik
d.   Keripik  pisang ini mempunyai rasa yang gurih dan enak yakni rasa pedas ekstra dan pedas manis
e.    Keripik  pisang dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.
2.    Weakness (kelemahan)
a.    Bahan baku keripik pisang yang mudah rusak
b.    Keripik pisang akan mudah rusak jika penyimpanan yang dilakukan sembarangan atau ditumpuk
3.    Opportunity (peluang)
a.    Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga mempermudah kami untuk memasarkan produk.
b.    Permintaan pasar yang semakin meningkat
4.    Threats (ancaman)
a.    Jumlah kompetitor yang terus meningkat
b.    Munculnya produk baru yang lebih unggul
c.    Kemungkinan kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas
4.         Segmentasi Pasar
1.    Segmentasi Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar menjadi  unit wilayah atau lingkungan sekitar. Dalam memilih segmentasi yang pertama kami memilih letak geografis yang ramai sehingga kami memilih beroperasi di Pontianak. 
2.    Segmentasi Demografis
Dalam segmentasi demografis, kami membagi pasar menjadi kelompok- kelompok. Salah satu alasan variabel demografis untuk dianalisa adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Alasan lainnya adalah variabel-variabel itu mudah diukur.
a.    Usia
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sesuai dengan usia. Segmentasi usia dapat ditingkatkan lagi. Untuk itu kami membidik segmentasi pasar kami berdasarkan usia yang dimulai dari usia anak-anak, remaja sampai dewasa dengan rincian mulai berusia dari 10-60 tahun yang termasuk dalam segmen usia ini juga meliputi usia sekolah. Mulai dari siswa SD maupun yang sudah kuliah dan berkerja.
b.    Jenis Kelamin
Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang berbeda,  Menurut hasil penelitian, pria sering harus diundang untuk menyentuh produk, sementara wanita sering mengambil produk tanpa didorong. Pria sering suka membaca informasi produk, wanita bisa berhubungan dengan produk pada tingkat yang lebih pribadi.
c.    Pendapatan
Segmentasi pendapatan dengan mengincar kelompok berpendapatan rendah maupun yang tinggi dengan persaingan tingkat harga  kompetitif yang lebih rendah dan bersaing sehingga akan membuat loyalitas konsumen yang lebih besar terhadap produk kami.
d.   Kelas Sosial
Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap suatu produk, sehingga dalam mensegmentasi kelas sosial ini kami merancang produk keripik pisang yang menarik dengan kemasan yang menarik, sehingga untuk  kelas sosial tertentu yang  suka pamer bagi kalangan atas maka seekarang selera orang kaya lebih konservatif dengan produk yang kami tawarkan. 
5.         Bauran Pemasaran
Mengacu pada paduan strategi produk distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang dituju. Dalam bagian pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran pemasaran, tetapi strategi akan dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal. Bauran pemasaran yang sukses didesain secara hati-hati untuk memuaskan pasar yang  kami tuju.
a.    Strategi Produk
Kemasan keripik pisang yang ada dipasaran pontianak masih tergolong buruk. Kebanyakan keripik pisang diproduksi oleh industri kecil dan rumah tangga yang tergolong dalam UKM, sehingga banyak yang hanya menggunakan kantong plastik warna hitam dengan desain yang buruk. Ini semakin mempunyai efek buruk bagi kondisi produk itu sendiri. Untuk itulah pentingnya packing dalam bisnis keripik piasang ini dengan menentukan ide untuk pembuatan kemasan keripik pisang yang akan memberikan keuntungan lain yang didapatkan menggunakan bahan kemasan. Kemasan yang baik mengamankan produk makanan sehingga terjaga kualitasnya dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kemasan keripik pisang ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1.      Perlindungan  dari setiap kontaminasi luar, yaitu air, udara, debu.
2.      Perlindungan  produk dari  guncangan dan getaran.
3.      Desain grafis pada kemasan makanan mungkin merupakan faktor yang paling penting dari produk, yakni sebagai “iklan”.
4.      Ketahanan pangan kemasan adalah polis asuransi pada produk. Penutupan yang tepat, segel dan desain akan membantu untuk memastikan keamanan produk.
5.      Mengontrol ukuran kemasan dan beratnya produk akan menjadi penting ketika berhubungan dengan berat bersih produk dan biaya produksi.
6.      Kemasan Keripik Pisang ini jelas merupakan salah satu keunggulan kami dalam bentuk desainnya.
Pengemasan vakum didasarkan pada prinsip pengeluaran udara dari kemasan sehingga tidak ada udara dalam kemasan yang dapat menyebabkan produk yang dikemas menjadi rusak. Mekanismenya kemasan yang telah berisi bahan dikosongkan udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan ketiadaan udara dalam kemasan, maka kerusakan akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga kesegaran produk yang dikemas akan lebih bertahan 3 – 5 kali lebih lama daripada produk yang dikemas dengan pengemasan nonvakum.
Mekanisme pengemasannya yaitu dengan meletakkan pengemas yang berisi bahan secara horizontal pada alas pengemas bertekanan, posisi saluran gas berada diantara plastik, kemudian alat ditutup. Secara otomatis alat tersebut akan menambahkan gas, tekanan, dan kemudian proses sealing.
Heat sealing merupakan proses penutupan kemasan berbahan plastik menggunakan panas dengan menggabungkan dua jenis plastik berbahan sama. Keripik pisang ini adalah salah satu jenis makanan kering yang rentan terhadap perubahan sifat sensoris, seperti perubahan rasa, tekstur, dan bentuk. Yang memutuskan tingkat kerenyahan disini adalah kandungan air pada produk. Proses penggorengan pada keripik menghasilkan kandungan air bahan yang sangat rendah (kurang dari 1%).  Selain itu, apabila mendapat sedikit tekanan akan mudah hancur sehingga tidak menarik lagi untuk dikonsumsi dan mudah rusak karena tindakan mekanis seperti adanya goncangan maupun getaran selama proses distribusi dari produsen ke konsumen. Di sini pengemasan merupakan suatu usaha untuk melindungi produk agar dapat mempertahankan mutu produk.
Metode Kerja Pengemasan
a.    Alat
Alat yang digunakan adalah Vacuum Sealer dan timbangan. Timbangan digunakan untuk menimbang bahan sebelum dimasukkan ke dalam plastik pengemas.
b.    Bahan
Plastik yang dipakai sebagai pengemas adalah plastik Polypropylene (PP) dengan ketebalan 0,08 mm. Sedangkan bahan-bahan yang akan dikemas yaitu keripik pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis. Total berat keripik yang digunakan adalah 100 gram.
c.    Cara Kerja
1.    Siapkan 100 buah plastik PP untuk dua ulangan, kemudian 50 plastik diisi 100 gram keripik pisang pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis 100 gram. 
2.    Setelah itu, satu persatu bahan yang telah dikemas dan telah ditimbang, lalu dikemas biasa menggunakan alat vacuum sealer. Prinsip dari vacuum sealer adalah merekatkan pengemas dengan perekat panas. Caranya adalah dengan meletakkan ujung terbuka pengemas yang telah berisi bahan tepat di bagian sealer, lalu alat ditekan untuk merekatkan kedua bagian pengemas sehingga ujung terbukanya menutup. Terdapat indikator lampu yang menunjukkan batas waktu sealing. Jika terlalu lama, bahan pengemas dapat robek bahkan putus. Jika terlalu cepat, pengemas tidak tertutup dengan baik, masih ada celah yang memungkinkan udara atau air masuk sehingga pengemasan menjadi kurang sempurna. Setiap sampel disimpan dalam suhu ruang, dan diamati (ditimbang) lagi untuk mengetahui perubahan berat keripik pisang. 
3.    Penimbangan dan pengamatan bau dilakukan, serta dilakukan pengamatan tekstural, yaitu tingkat kekerasan (tekstural) dan ketampakan produk.
4.    Seteleh kegiatan pengemasan selesai, maka dilanjutkan dengan pelabelan produk keripik pisang. Misalnya kami menggunakan sebuah stiker yang sesuai dengan rasa keripik pisang yaitu keripik pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis.

b.    Strategi Distribusi
Berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia kapan dan di mana konsumen membutuhkannya. Strategi distribusi mencakup semua aktivitas bisnis yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengangkutan sejumlah bahan baku atau produk jadi.
lokasi dan metode penjualan dengan cara menjual  keripik pisang ini di tempat yang cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak orang, dengan seperti itu maka keripik kami ini akan lebih cepat dikenal banyak lapisan masyarakat. Adapun cara kami memasarkan keripik pisang kami adalah sebagai berikut:
1.    Sewa Kios
Sewa kios ini dilakukan untuk memasarkaan sekaligus menjual produk kami dengan cara menyewanya perbulan. Didalam toko ini minimal produk yang tersimpan sebanyak 30 bungkus yang harus laku perharinya. Adapun lokasi yang kami pilih adalah di pasar Sudirman Pontianak.
2.    Titipan di Cafe/ toko
Titipan di cafe-cafe yang ada dipontianak ini menjadi incaran kami, karena cafe yang kami pilih merupakan tempatnya yang strategis. Misalnya cafe D’Champions, Cafe Winner dan Cafe Corner yang masing-masing dititipkan sebanyak 10 bungkus perhari.
3.    Penjualan Langsung (sales)
Penjualan langsung ini kami lakukan sendiri dengan cara terjun langsung memasarkannya kemasyarakat, atau kami menjadi produsen untuk beberapa toko atau minimarket dan produsen bagi penjual gerobak dorong. Dari terjun langsung ini kami memilik target penjualan perharinya sebanyak 40 bungkus.
c.    Strategi Promosi
Promosi makanan yang cepat laku adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, cafe, kewarung-warung maupun lingkungan sekitar tetangga kami. Dengan begitu tempat tersebut yang paling strategis untuk mempromosikan barang dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan kami lakukan:
1.    Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan makanan yang akan dijual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan antar. 
2.    Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3.    Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.    Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada masyarakat.
d.   Strategi Harga
Harga adalah: apa yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk.  Sebelum kami menetapkan harga satuan keripik per unit, maka kami harus menganalisa biaya pokok produksi dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak
Harga  Pokok Produksi
Biaya bahan baku

 Rp     147.000
Biaya tenaga kerja langsung

 Rp       50.000
Biaya overhead:



 - biaya penyusutan
 Rp           1.500


 - biaya pengepakan dan pelabelan
 Rp         40.000


 - biaya listrik
 Rp         10.000


 - biaya transfortasi
 Rp         20.000


 - biaya sewa lokasi produksi dan penjualan
 Rp         30.000


 - biaya perlengkapan lainya
 Rp         10.000


 - biaya promosi
 Rp         20.000


 - biaya operasional lainya
 Rp         20.000
 Rp     151.500
Total Harga Pokok Produksi

 Rp     348.500
Total Harga Pokok Produksi perunit

 Rp          3.485
Dari tabel diatas maka dapat diketahui biaya produksi perunit keripik pisang kami, yaitu sebesar Rp 3.485,-. Dari beberapa survei yang kami lakukan terhadap pesaing kami, mereka menawarkan/ menjual produk mereka rata-rata sebesar Rp 5.000 untuk berat yang sama dengan timbanganya yaitu sebesar 100  gr atau 1 ons. Dari analisa tersebut maka kami dapat menetapkan untuk harga produk kami yaitu sebesar Rp 5.000,- saja dan dipastikan harga ini lebih bersaing dari yang ada dipasaran sana. Berarti tingkat margin perunitnya adalah selisih harga jual dengan biaya perunit yaitu sebesar Rp 1.515 atau kalau dipersentasekan sebesar 43,47%.
6.        Pengendalian
Memberikan mekanisme untuk mengevaluasi hasil pemasaran ditinjau dari segi tujuan perencanaan, dan untuk melakukan koreksi terhadap tindakan yang tidak membantu organisasi dalam mencapai tujuan tersebut berdasarkan pedoman anggaran yang tersedia.














BAB IV
PENUTUP
4.1    Kesimpulan
Menurut hasil analisa kami terhadap usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat)  Budag Pontianak” maka dapat kami simpulkan bahwa:
4.1.1.      Proses  perencanaan usaha Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini terdiri dari:
1.      Rencana lokasi
2.      Proses produksi
3.      Rencana manajemen dan organisasi
4.      Rencana keuangan
5.      Rencana penggunaan teknologi
4.1.2.      Rencana marketing usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini terdiri dari:
1.      Misi usaha
2.      Sasaran pemasaran
3.      Analisa SWOT
4.      Segmentasi pasar
5.      Bauran pemasaran
6.      Pengendalian
4.2    Saran
Adapun beberapa saran yang mungkin perlu diperhatikan mengenai usaha Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianakmaupun dalam mendirikan suatu usaha hendaknya memperhatikan yang akan menjadi keunggulan dan kelemahan usaha. Selanjutnya perhatikan perencanaan yang dimulai dari proses produksi, sistem organisasi, rencana keuangan, penggunaan teknoligi yang baik agar kegiatan yang efektif dan efisien serta memperhatikan rencana pemasaran dari produk itu sendiri.



DAFTAR PUSTAKA
Animous. (2011). cara-membuat-keripik-pisang-super-renyah. [Online]. Tersedia: http://resepmasakan14.blogspot.com/2013/11/ cara-membuat-keripik-pisang-super-renyah.html?m=1.
Animous. (2014). alat-penunjang-wirausaha-untuk-ukm-usaha-kecil-menengah [Online]. http://kancra.weebly.com/alat-penunjang-wirausaha-untuk-ukm-usaha-kecil-menengah.html
Animous. (2013). menyusun-strategi-pemasaran-untuk-usaha [Online]. Tersedia:  http://www.belajarwirausaha.com/2012/08/ menyusun-strategi-pemasaran-untuk-usaha.html?m=1

Khalida. (2013). Tersedia: PENGERTIAN KERIPIK DAN JENIS KERIPIK. [Online]. Tersedia:http://keripik.web.id/pengertian-keripik-dan-jenis-keripik/?fb_source=pubv1.  [7 April 2014].

Philip Kotler, (1997). Manajemen Pemasaran:  Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Revisi. Edisi bahasa Indonesia. Prentice Hall
Philip Kotler, Gary Armstrong. (1996). Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 2.Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall










LAMPIRAN
1.      Mesin perajang dan pengiris pisang
 
2.      Mesin vacuum frying dan mesin spinner

3.      Vacuum sealer




4.      Model Produk setelah dikemas
 




5.      Model label produk
       

1 komentar:

  1. Peluang pinjaman di depan pintu Anda langkah

    Apakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak?
    Membutuhkan pinjaman bisnis?
    Membutuhkan pinjaman untuk investasi Anda?
    Membutuhkan pinjaman untuk membiayai masalah Anda?
    Butuh pinjaman pribadi?
    Membutuhkan pinjaman bisnis dan industri pinjaman?

    Untuk benar memperkenalkan diri, saya Mrs Mary Jane pemberi pinjaman pribadi saya memberikan pinjaman pada tingkat bunga 2%. Ini adalah keuangan
    kesempatan pada langkah pintu Anda hari ini dan mendapatkan loan.There instan banyak di luar sana mencari pilihan keuangan atau membantu di sekitar tempat dan masih tidak bisa mendapatkan satu. Tapi itu adalah kesempatan keuangan pada langkah pintu Anda dan dengan demikian Anda tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Layanan ini untuk perorangan, perusahaan, pebisnis dan women.The jumlah pinjaman berkisar tersedia dari $ 1,000.00 sampai $ 500.000.000,00, atau nomor pilihan Anda untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di: maryjaneloancompany3@gmail.com

    Informasi PERTAMA diperlukan

    Nama dan nama keluarga :
    Telepon Pribadi:
    negara:
    alamat:
    negara:
    Umur:
    Seks:
    Apakah Anda menerapkan sebelum? :
    Status perkawinan:
    jumlah pinjaman yang dibutuhkan sebagai pinjaman:
    Pinjaman Durasi:
    Pinjaman Tujuan:
    Pekerjaan:
    Pendapatan bulanan :

    hubungi kami di: maryjaneloancompany3@gmail.com

    Seperti menunggu respons yang cepat,
    Salam Hangat, Mrs Mary Jane

    BalasHapus