BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini seiring perkembangan zaman, semakin bertambah
pula jumlah penduduk. Maka jumlah angkatan kerja yang membutuhkan lapangan
pekerjaan juga ikut bertambah, namun dilain sisi kemampuan pemerintah untuk menyediakan
lapangan pekerjaan sangatlah terbatas. Dengan demikian maka dibutuhkan
kemampuan dari para angkatan kerja yang belum mendapatkan pekerjaan untuk
berinovasi dengan membuat lapangan pekerjaan sendiri. Terutama bagi mahasiswa
yang sedang menempuh pendidikan diperguruan tinggi diharapkan mampu
memanfaatkan waktu luangnya sambil berkerja tanpa mengesampingkan kegiatan
kuliahnya.
Untuk melakukan sebuah kegiatan usaha ada banyak cara yang
dapat dilakukan. Misalnya, dengan melakukan
waralaba (franchising) ataupun dengan melakukan lisensi yang tentunya
sangat mebutuhkan sumber modal yang cukup besar serta harus fokus terhadap
waktu. Melalui upaya yang akan dijalankan ini,
dengan harapan memperoleh kompensasi dalam bentuk keuntungan disamping
juga kepuasan pribadi dengan memperoleh pengalaman dibidang wirausaha, dengan
demikian bisa dikatakan mahasiswa ini bisa berwiraswasta dengan memanfaatkan waktu luang dengan membuat
lapangan pekerjaan sendiri, minimal bagi dirinya sendiri melaui kelompok bisnis
yang akan dijalani nanti dengan mengelola modal yang terbatas bersama-sama.
Hal ini
menjadikan kami untuk mengambil kesempatan atau peluang untuk mencari tambahan
penghasilan bahkan menjadi usaha andalan yaitu menjadi produsen keripik. Salah
satu keripik yang menjadi favorit masyarakat luas, selain keripik singkong
adalah keripik pisang. Pontianak yang
terletak di daerah tropis, menjadi lahan subur untuk tumbuhnya pohon pisang.
Ada berbagai jenis pisang yang tersebar di wilayah ini dan tidak semuanya dikonsumsi
dalam bentuk buah segar yakni dalm bentuk keripik pisang. Banyaknya bahan baku yang melimpah dan mudah diperoleh
inilah yang memunculkan sebuah ide kami
untuk membuka sebuah usaha baru di bidang kuliner yaitu “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat
dan Nikmat) Budag Pontianak”
Menurut kami usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”
ini merupakan bisnis yang cukup
menjanjikan, indikasinya terlihat dari tumbuhnya usaha sejenis yang terdapat
dibeberapa lokasi yang ada di Pontianak. Bila dijalani dengan jiwa wirausahawan
serta dengan pertimbangan mengingat banyaknya penggemar atau konsumen yang
menyukai makanan ringan berupa keripik yang diharapkan dapat memikat hati para
konsumen karena memiliki rasa yang unik yaitu “Keripik Santet” yanng terdiri
dari dua jenis rasa keripik pisang dengan
rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis.
Dalam mendirikan usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini agar berjalan dengan efektif dan efisien haruslah
direncanakan dengan baik serta harus melalui proses marketing yang baik agar
bisa tercapainya tujuan usaha serta mampu menghadapi persaingan pasar. Dengan mengutamakan adanya suatu perencanaan untuk mencapai
tujuan karena tanpa adanya perencanaan maka berjalanpun suatu usaha tidak akan
sesuai dengan harapan atau bahkan menyimpang dengan apa yang diinginkan.
Setelah melakasanakan perencanaan maka sebaiknya melakukan sesuai dengan
program dan rencana yang telah ditetapkan. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam suatu perencanaan usaha ini meliputi kebutuhan bahan baku dan cara
memperolehnya, peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam usaha, sumber
daya manusia yang baik, teknologi penunjang yang akan digunakan, sumber
permodalan dan analisa usaha dengan titik impas.
Pemasaran juga sangat penting dalam usaha ini yaitu untuk
mengenalkan usaha ini kepada konsumen sehingga konsumen mengetahui bentuk dari
usaha ini. Bukan
hanya bisnis yang sudah eksis, usaha yang baru dirintis juga membutuhkan
strategi pemasaran yang jitu agar bisa meraih keuntungan. Di sini, peran
pemasaran tidak kalah penting dari kemampuan memproduksi. Bukan tidak mungkin
justru pemasaran yang menjadi jantung sebuah usaha. Sebagai pebisnis tidak bisa
serta merta mengklaim usaha sudah berjalan hanya karena roda produksi sudah
berputar. Suatu usaha baru benar-benar berjalan setelah si pebisnis mampu
menjual output-nya. Bagi perusahaan
dengan skala besar, tentu mereka bisa merekrut tenaga pemasar yang ahli. Namun
bagi para pengusaha pemula, akan lebih baik jika mampu memproduksi sekaligus
menjual sendiri.
Dari uraian
singkat latar belakang diatas maka, kami berniat untuk mendirikan usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”
melalui plan bisnis ini dengan
menerapkan perencanaan bisnis dan pemasarannya.
1.2.Rumusan
Masalah
Agar dalam
proses mencapai tujuan dari usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”
ini
berjalan dengan evektif dan efisien, maka akan dilakukan analisa dengan
beberapa peertanyaan sebagai berikut:
1.2.1. Bagaimanakah
proses perencanaan bisnis “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini?
1.2.2. Bagaimanakah
rencana marketing usaha
“Keripik Santet (Santapan
Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini?
1.3.Tujuan
Penulisan
Pada dasarnya
perencanaan bisnis ini yang akan
dilakukan tentunya memiliki tujuan yang pada akhirnya mencapai sebuah
kesimpulan atas jawaban permasalahan yang diteliti. Adapun tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1.3.1. Untuk
mengetahui proses perencanaan bisnis
“Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini.
1.3.2. Untuk
mengetahui rencana marketing usaha
“Keripik Santet (Santapan
Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini.
1.4.Manfaat
Penulisan
Hasil penelitian
dari analisa terhadap perencanaan dan pemasaran dari rencana bisnis “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”
yang
akan dijalani ini, diharapkan dapat berguna bagi pihak yang berkepentingan,
sebagai berikut:
1.4.1. Bagi
Penulis
Untuk menambah
pengetahuan dan wawasan penulis dalam menerapkan teori yang diperoleh selama
kuliah dan untuk lebih mengetahui tentang manfaat, tujuan dan tata cara dalam
berwirausaha yang benar dengan melalui proses perencanaan dan marketing yang
baik melalui mata kuliah kewirausahawan. Selain
manfaat tersebut, melalui penulisan pendirian rencana bisinis, juga
memiliki tujuan dan manfaat bagi kami
dalam mendirikan usaha keripik adalah sebagai berikut:
a.
Untuk memenuhi
kebutuhan ekonomi.
b.
Untuk menambah
daya tampung tenaga kerja sehingga dapat mengurangi angka pengangguran minimal
bagi kami sendiri.
c.
Dapat membantu
para petani yang menanam pisang nipah karena melaui usaha ini kami memasok
bahan baku dari petani.
d.
Memasarkan
produk hasil olahan kepada masyarakat sekitar Pontianak.
e.
Memperkenalkan
hasil olahan sendiri agar masyarakat mengetahui bahwa keripik pisang ini
mempunyai nilai cita rasa yang tinggi.
1.4.2. Bagi
Masyarakat dan Petani
Hasil penelitian
diharapkan dapat memberikan gambaran umum tentang proses mendirikan usaha
dengan perencanaan dan marketing yang mampu diterapkan dibidang kuliner
mengenai “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat
dan Nikmat) Budag Pontianak” serta sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan pendiriaan usaha yang sejenis dengan
menerapkan bagaimana proses perencanaan dan cara untuk memasarkannya. Selain
itu kami dapat menyediakan hasil olahan berupa keripik pisang ke masyarakat luas serta dapat membantu petani
sekitar karena akan menjadi pemasok utama bahan baku pisang nipah.
1.4.3. Bagi
Pihak Lainnya
Penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dan kajian lebih lanjut dalam upaya
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya mengenai topik
permasalahan yang relevan dengan
penelitian ini yaitu mengenai perencanaan dan marketing.
BAB
II
LANDASAN
TEORI
BAB
III
PEMBAHASAN
Dalam pembuatan produk
jadi yakni keripik
pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis, maka akan memilih kualitas dan mutu pisang nipah
yang baik. Dalam pembuatannya pun mudah dan sederhana sehingga tidak mengurangi
kualitas dan mutu produk. Yakni dengan cara mengkonbinasikan antara manis dan
pedas. Selain itu juga akan melakukan
pengemasan pada keripik yang sudah di
produksi dengan kemasan yang sederhana dalam penggunaan alat teknologi untuk
pengemasan agar tidak mengurangi nilai dan rasa dari keripik pisang.
Selanjutnya dalam kemasannya nanti akan diberikan nama produk yang unik dan
tidak asing untuk mendengarnya terutama bagi kalangan masyarakat Pontianak
yaitu “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan
Nikmat) Budag Pontianak” yang mana produk kami nantinya dapat
menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis dan hemat.
Untuk melaksankan
kegiatan usaha seperti yang digambarkan di atas, maka kami melakukan beberapa
langkah untuk mendirikan usaha “Keripik Santet (Santapan
Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” dengan menerapkan perencanaan dan
marketing dengan analisa sebagai berikut:
3.1. Perencanaan Usaha
3.1.1. Tempat
Produksi
Tempat produksi yang akan kami pilih adalah di Jalan
Adisucipto Gg. Teladan. Alasan kami memilih dilokasi ini karena dekat dengan
bahan baku utama yaitu pisang nipah serta tempat tersebut merupakan rumah dari
salah satu pemilik dari usaha “Keripik Santet (Santapan
Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak”.
3.1.2. Rencana Produksi
Proses pembuatan keripik
pisang ini cukup
mudah dan sederhana, dalam proses pembuatannya dibutuhkan alat-alat dan
bahan-bahan. Setelah alat dan bahannya telah siap maka proses pembuatannya pun
dapat dilakukan. Alat-alat dan bahan-bahan pembuatan keripik pisang ini sederhana
dan mudah didapatkan.
Kripik pisang adalah produk makanan ringan dibuat
dari irisan buah pisang dan digoreng, dengan atau tanpa bahan tambahan makanan
yang diizinkan. Tujuan pengolahan pisang menjadi kripik pisang adalah untuk
memberikan nilai tambah dan meningkatkan/memperpanjang kemanfaatan buah pisang.
Syarat mutu kripik pisang dapat mengacu SNI 01-4315-1996.
Kripik pisang-Standar Teknis ini berlaku untuk
pembuatan Pisang menjadi Kripik Pisang. Prosedur Opersional Pengolahan Kripik
Pisang terdiri dari beberapa kegiatan meliputi penyiapan bahan baku Kripik
pisang, penyiapan peralatan Kripik pisang dan kemasan Kripik pisang, pengupasan
Kripik pisang dan pengirisan Kripik pisang, pencucian Kripik pisang dan
perendaman Kripik pisang, penggorengan Kripik pisang, penirisan minyak Kripik
pisang, pemberian bumbu Kripik pisang, pengemasan Kripik pisang dan pelabelan
Kripik pisang, serta penyimpanan Kripik pisang.
1.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam proses
pembuatan keripik pisang ini diantaranya adalah:
1.
Baskom
2.
Alat perajang (slicer)
3.
Pisau stainless steel
4.
Ember plastik
5.
Penggorengan (wajan) 1 set
6.
Vacuum Frying dan mesin spinner
7.
Vacuum Sealer
8.
Kompor gas
9.
Tampah/nyiru/wadah
10.
Timbangan
11.
Blender
Bahan-bahan:
untuk
membuat “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” yang memiliki rasa
khas pedas manis dan pedas ekstra yang terdapat dalam satu kemasan, maka akan
memerlukan bahan-bahan, dengan resep ini maka akan menghasilkan 10 bungkus
keripik pisang.
a. Buah pisang
1 kg
Pisang
merupakan tumbuhan tropis yang biasa hidup di dataran rendah maupun di dataran tinggi. Sehingga banyak terdapat diberbagai
daerah dan mudah mendapatkannya. Pisang
merupakan bahan utama, pada umumnya pisang yang sering digunakan dalam pembuatan
keripik pisang ini yaitu pisang nipah, karena pisang nipah apabila digoreng
pisangnya cepat kering dibandingkan dengan pisang-pisang yang lainnya.
Sementara untuk pemasok pisang ini dapat kami peroleh disekitar jalan
Adisucipto dan dekat dengan lokasi produksi.
b. Minyak
goreng 5 kg
c. Garam 2 bks
d. Gula pasir halus 1 kg
e. cabai merah
0,5 kg
f. Kapur sirih 0,5 kg
g. 50 lembar
daun pandan wangi
h. 2 galon
i.
Bawang campur 0,5 kg
2.
Langkah-langkah atau proses pengolahan
Adapun langkah dalam proses produksi kami
menggunakan 2 sistem, yaitu dengan sistem manual dan sistem dengan menggunakan
mesin vacuum dalam tahapan penggorengan. Kami menggunakan sistem manual apabila
mesin mengalami kemacetan.
Sistem
Manual:
a. Pengupasan
dan Pengirisan
Pisang
dikupas, kemudian diiris tipis-tipis (tebal 2 – 3 mm) secara memanjang atau
melintang, langsung ditampung dalam bak perendaman untuk menghindari proses
oksidasi enzim fenolase yang ada dalam getah pisang,
b. Perendaman
Hasil
irisan direndam dalam larutan kapur sirih selama 10 menit lalu ditiriskan.
c. Penggorengan
Irisan
buah pisang digoreng menggunakan minyak yang cukup banyak sehingga semua bahan
terendam. Tiap 1 kg irisan pisang membutuhkan 0,5 kg minyak goreng. Selama
penggorengan, dilakukan pengadukan secara pelan-pelan. Penggorengan dilakukan
sampai kripik cukup kering dan garing. Hasil penggorengan disebut dengan kripik
pisang.
d. Penirisan
minyak
Hasil
penggorengan pertama ditiriskan dengan menggunakan peniris minyak hingga minyak
yang ada menetes tuntas.
e. Pemberian
Bumbu
Untuk
melayani konsumen yang memiliki selera berbeda-beda, dapat diciptakan rasa
kripik pisang yang beraneka rasa, dimana kami telah memilih dua rasa yang unik
dengan caranya adalah sebagai berikut:
1.
Kripik
Pisang Rasa Pedas Manis
Pertama kripik pisang yang sudah
digoreng setengah kering disiapkan dalam larutan bumbu yang terdiri dari cabe,
bawang putih, dan garam kemudian dicelupkan ke dalam larutan.
Kedua, setelah diceupkan dalam larutan
bumbu cabe, bawang putih, dan garam maka
dilanjutkan dengan penyiapan larutan gula. Gula pasir putih dilarutkan dalam
air dengan perbandingan 1 kg gula : 250 ml air, dan diaduk-aduk sampai larut
merata. Setelah itu larutan dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api
segera dikecilkan untuk menjaga larutan gula tetap panas dan cair. Pencelupan
dalam larutan gula. Keripik yang telah ditiriskan segera dicelupkan ke dalam
larutan gula, diaduk sebentar agar merata, lalu diangkat dan didinginkan/
dianginanginkan.
2.
Kripik
Pisang Rasa Pedas Ekstra
Kripik pisang yang sudah digoreng
setengah kering dicelupkan ke dalam larutan bumbu yang terdiri dari cabe
ektstra pedas tanpa gula, bawang putih, dan garam. Setelah itu larutan
dipanaskan sampai mendidih. Setelah mendidih, api segera dikecilkan untuk menjaga
larutan bumbu pedas tetap panas dan cair. Kripik pisang yang telah masak
didinginkan sambil ditiriskan sehingga diperoleh kripik pisang yang betul-betul
kering.
Sistem Penggorengan Menggunakan Vacuum:
Penggorengan
vacuum merupakan cara pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kripik buah
pisang dengan mutu tinggi. Cara menggoreng dengan menggunakan penggoreng vacuum
(hampa udara), akan menghasilkan kripik dengan warna dan aroma buah asli serta
rasa lebih renyah dan nilai gizi tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut
diperoleh karena proses penurunan kadar air dalam buah terjadi secara
berangsur-angsur dengan suhu penggorengan yang rendah. Pisang yang biasa
digunakan untuk pembuatan keripik menggunakan vacuum frying adalah pisang
dengan tingkat kematangan penuh > 80%. Cara menggoreng dengan menggunakan
penggorengan vakum sebagai berikut :
a. Isi
bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air
bersuhu < 270C selama penggorengan berlangsung.
b. Isi
tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah volume
c. Atur
kedudukan jarum penyetel suhu pada 85°C – 95°C, kemudian hubungkan steker boks
pengendali suhu dengan sumber listrik.
d. Masukkan
bahan irisan pisang ke dalam keranjang penggoreng
e. Nyalakan
kompor elpiji untuk memanaskan minyak sampai suhu 900° C dan usahakan suhu
konstan selama penggorengan.
f. Tutup
tabung penggorengan
g. Nyalakan
pompa air Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal – 76 cmHg,
pastikan tidak ada yang bocor Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan
tuas setengah putaran (1800)
h. Biarkan
proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator sudah tidak ada lagi uap
air/embun dan suara gemersik sudah hilang.
i.
Selama penggorengan berlangsung usahakan
sesering mungkin mengaduk dengan memutar tuas berkali-kali.
j.
Kembalikan posisi keranjang penggorengan
di atas minyak penggorengan
k. Biarkan
selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
l.
Buang tekanan dengan membuka katup
pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk mematikan mesin vakum
m. Buka
tutup tabung penggoreng dan tutup keranjang penggorengan lalu ambil hasil
penggorengan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin
spinner selama 2-3 menit.
n. Hentikan
mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu nyalakan lagi selama 1 menit
o. Keluarkan
kripik dari mesin spinner dan didinginkan.
p. Proses
sortasi dilakukan untuk mengklasifikasi kualitas atau mutu dengan cara memilah
dan mengelompokkan berdasarkan ukuran, warna, dan bentuk keripik yang
dihasilkan, dilakukan secara manual.
q. Proses
pengemasan bertujuan untuk meningkatkan daya simpan produk. Bahan pengemas yang
umum digunakan untuk kripik pisang adalah plastik polipropilen dengan ketebalan
minimal 0,8 mm atau aluminium foil.
r.
Pengemasan produk yang berupa kripik sebaiknya
menggunakan mesin pengemas vakum (vacuum sealer).
s. Ruang
pengepakan usahakan mempunyai kelembaban udara (RH) yang rendah mengingat sifat
keripik vakum ini higroskopisitasnya tinggi misalnya dilakukan dalam ruang yang
terhindar matahari langsung. Setelah produk dikemas, dilakukan pemeriksaan
terhadap penutupan kantong plastik.
t.
Pelabelan makanan harus mengikuti
ketentuan PP No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan. Pemberian label
bertujuan untuk memberi informasi tentang produk dan memberi penampilan yang
menarik. Informasi terdiri dari nama produk, daftar bahan yang digunakan, berat
bersih, nama produsen, tanggal, bulan, dan tahun kadaluwarsa, nomor registrasi,
serta label Halal. Penyimpanan produk akhir sebaiknya dilakukan di ruang yang
terpisah dengan ruang penyimpanan bahan baku. Dalam proses pengangkutan
dihindarkan dari kerusakan fisik dan pengaruh cahaya sinar matahari langsung
untuk mencegah terjadinya proses oksidasi. Apabila semua faktor tersebut
dilakukan dengan benar, maka kripik pisang yang dikemas dengan menggunakan
plastik propilen dapat bertahan 3 bulan, jika menggunakan alumunium foil bisa
mencapai ± 1 (satu) tahun. Sebab alumunium foil kedap uap air dan oksigen serta
sinar ultra violet dari sinar matahari.
3.1.3. Rencana
Organisasi dan Manajemen
a.
Struktur organisasi
Manajer
|
Produksi
|
Pemasaran
|
Secara garis besar model organisasi kami nantinya
adalah sperti pada gambar yang diatas. Gambar tersebut dapat menjelaskan bahwa
seorang manajer akan memimpin bagian produksi dan bagian pemasaran. Namaun
disini antara manajer, bagian produksi dan bagian pemasaran akan saling
koordinasi dan berkerja sama antar bagian dan saling mengawasi dan saling
melengkapi, karena antara bagian produksi bisa membantu bagian pemasaran dan
bagian pemasaran juga bisa membantu bagian produksi dan demikian juga dengan
manajer akan membantu bagian produksi dan pemasaran. Adapun struktur penempatan
tenaga kerja yang akan mengisi struktur organisasi adalah sebagai berikut:
1.
Manajer :
Sonebi
2.
Produksi :
Fuad dan Tamo
3.
Pemasaran : Joni dan Ardi
b.
Tenaga kerja
Usaha keripik pisang untuk sementara hanya membutuhkan lima karyawan
termasuk manajer yang sekaligus sebagai pemilik usaha ini dengan cara
menunjukan salah satu untuk menjadi manajer atau yang akan memimpin usaha ini
agar berjalan dengan lancar dengan pembagiaan masing-masing tugas dan fungsi
yang sesuai dengan skill yang dimiliki. Dalam pembagian tugas ini maka dapat
dirinci tugas masing-masing yang spesialisasi dibidang produksi dua orang dan
dibidang pemasaran dua orang.
1. Gaji
Gaji tenaga kerja (karyawan) diberikan berdasarkan bagi hasil. Pemilik usaha yang juga sekaligus karyawan akan
menerrima gaji atau upah berdasarkan besarnya persentase dari modal yang
dikeluarkan masing-masing anggota. Semua bagian manajer, pemasaran dan produksi
akan menerima berdasarkan modal yang dikeluarkan.
2. Pembagian
tugas dan jadwal kerja
Kami (sebagai pemilik dan karyawan) bekerja tiap hari berdasarkan tugas dan
fungsinya. Adapun waktu yang telah kami rencanakan dari kegiatan proses
produksi sampai pemasaran dan penjualan adalah tiap hari jam kerja.
Bagian
produksi dan pemasaran: berkerja dari jam 07.00 sampai jam 12.00 dimana seorang
manajer yang akan mengontrol secara keseluruhan waktu dan pembagian tugas
masing-masing dan mampu bertanggung jawab sehingga akan saling koordinasi antar
lini kerja.
3.1.4. Rencana
Keuangan
Dalam berwirausaha tujuan yang paling utama ialah memperoleh
keuntungan. Keuntungan di sini tergantung pada apa yang kita hasilkan dan
bagaimana cara menjual produk tersebut. Dari rencana produksi tersebut, maka
kami dapat menganalisa peralatan dan bahan apa saja yang diperlukan serta
kegiatan penunjang operasional lainnya. Adapun modal awal yang dibutuhkan untuk
mendirikan usaha “Keripik
Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” akan diuraikan dibawah
ini.
a.
Kebutuhan Modal
1. Biaya
pembelian peralatan
Tabel perhitungan biaya peralatan dan penyusutannya
|
||||
No
|
KETERANGAN
|
HARGA
|
Penyusutan
|
|
Umur ekonomis (bulan)
|
Jumlah
(per bulan)
|
|||
1
|
Baskom
|
Rp 100.000
|
60
|
Rp 1.667
|
2
|
Alat perajang (slicer)
|
Rp 1.500.000
|
120
|
Rp 12.500
|
3
|
Pisau stainless steel
|
Rp 50.000
|
60
|
Rp 833
|
4
|
Ember plastik
|
Rp 50.000
|
60
|
Rp 833
|
5
|
Penggorengan (wajan) 1 set
|
Rp 100.000
|
120
|
Rp 833
|
6
|
Vacuum Frying dan mesin spinner
|
Rp 2.000.000
|
120
|
Rp 16.667
|
7
|
Vacuum Sealer
|
Rp 400.000
|
120
|
Rp 3.333
|
8
|
Kompor gas
|
Rp 300.000
|
60
|
Rp 5.000
|
9
|
Tampah/nyiru/wadah
|
Rp 35.000
|
60
|
Rp 583
|
10
|
Timbangan
|
Rp 20.000
|
60
|
Rp 333
|
11
|
Blender
|
Rp 150.000
|
60
|
Rp 2.500
|
|
Jumlah
|
Rp 4.705.000
|
|
Rp 45.083
|
2. Biaya bahan baku
Biaya Bahan Baku
|
||||
Bahan
baku
|
Banyak
|
Satuan
|
Harga satuan
|
Total
|
- pisang nipah perhari 10 kg (100 bungkus)
|
10
|
kg
|
Rp
2.000
|
Rp
20.000
|
- minyak goreng 30 kg
|
5
|
kg
|
Rp
12.800
|
Rp
64.000
|
- Garam
|
2
|
bks
|
Rp
1.000
|
Rp
2.000
|
- gula pasir halus
|
1
|
kg
|
Rp
12.000
|
Rp
12.000
|
- cabai merah
|
0,5
|
kg
|
Rp
30.000
|
Rp
15.000
|
- Kapur
sirih
|
0,5
|
kg
|
Rp
20.000
|
Rp
10.000
|
- daun pandan wangi
|
50
|
lbr
|
Rp
100
|
Rp
5.000
|
- air bersih
|
2
|
galon
|
Rp
5.000
|
Rp
10.000
|
- Bawang campur
|
0,5
|
kg
|
Rp
18.000
|
Rp
9.000
|
Jumlah biaya bahan baku
|
|
|
|
Rp
147.000
|
3. Biaya pengepakan
Biaya Pengepakan
|
||||
nama biaya
|
banyaknya
|
satuan
|
harga
|
jumlah
|
- Plastik Polipropilen
(plastik kemasan produk)
|
100
|
Unit
|
Rp
200
|
Rp 20.000
|
-
Label
|
100
|
Unit
|
Rp
200
|
Rp 20.000
|
Jumlah biaya pengepakan
|
|
|
|
Rp 40.000
|
4. Biaya operasional
Biaya Penunjang Operasional Per Hari
|
|
- biaya listrik
|
Rp 10.000
|
- biaya transfortasi
|
Rp 20.000
|
- biaya sewa lokasi produksi dan
penjualan
|
Rp 30.000
|
- biaya gaji pemilik 5 orang @ Rp 10.000
|
Rp 50.000
|
- biaya perlengkapan lainya
|
Rp 10.000
|
- biaya promosi
|
Rp 20.000
|
- biaya operasional lainya
|
Rp 20.000
|
Jumlah
|
Rp
160.000
|
5. Total modal yang harus dikeluarkan
Tabel jumlah modal yang dikeluarkan
|
||
No
|
Keterangan Biaya Modal
|
Jumlah yang diperlukan
|
1
|
Biaya pembelian peralatan
|
Rp 4.705.000
|
2
|
Biaya bahan baku (100 bks)
|
Rp 147.000
|
3
|
Biaya pengepakan (100)
|
Rp 40.000
|
4
|
Biaya operasional (100)
|
Rp 160.000
|
|
Jumlah modal yang dikeluarkan
|
Rp 5.052.000
|
Dari tabel
diatas maka dapat diketahui besarnya modal pertama yang harus dikeluarkan kami
sebagai pemilik usaha yaitu sebesar Rp 5.052.000. Modal tersebut kami peroleh melalui setoran modal
masing-masing anggota, dengan cara membagi persentase besarnya modal, yaitu
masing-masing akan mengeluarkan modal sebesar, Rp1.010.400.
Tabel komposisi persentase kepemilikan
modal
|
||||
No
|
Nama
|
Modal
|
(100% ÷ 5)
|
Jumlah
|
1
|
Sonebi
|
Rp 5.052.000
|
20%
|
Rp1.010.400
|
2
|
Fuad
|
Rp 5.052.000
|
20%
|
Rp1.010.400
|
3
|
Jony
|
Rp 5.052.000
|
20%
|
Rp1.010.400
|
4
|
Tamo
|
Rp 5.052.000
|
20%
|
Rp1.010.400
|
5
|
Ardi
|
Rp 5.052.000
|
20%
|
Rp1.010.400
|
b.
Perhitungan Asumsi BEP
Diasumsikan harga produk Rp 5.000 per unit. Sedangkan jumlah penjualan laku
semuanya yaitu 100 unit perhari. Sedangkan perhitungan biayanya adalah sebagai
beirkut:
Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat)
Budag Pontianak
Harga Pokok Produksi
|
||
Biaya bahan baku
|
Rp
147.000
|
|
Biaya tenaga kerja langsung
|
Rp
50.000
|
|
Biaya overhead
|
Rp 151.500
|
|
Total biaya
|
Rp
348.500
|
Perhitungan rugi/ laba selama proses produksi hingga proses pemasaran
keripik pisang ini, dari mulai modal 1 hari dan 1 bulan dan laba yang diperoleh
selama 1 hari dan 1 bulan yaitu sebagai berikut:
Total penjualan perhari 100 bks x Rp
5.000,-
|
Rp
500.000
|
Biaya Perhari
|
Rp
348.500
|
Total Margin
|
Rp 151.500
|
|
1 hari
|
30 hari
|
Bep Pengembalian Modal
|
Penjualan
|
Rp 500.000
|
Rp 15.000.000
|
Rp 5.052.000
|
Modal
|
Rp 348.500
|
Rp 10.455.000
|
Rp 5.052.000
|
Laba
|
Rp 151.500
|
Rp 4.545.000
|
Rp -
|
Bep (unit)= Modal ÷ Price
|
70
|
2.091
|
1.010
|
Hari
|
1
|
30
|
14
|
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Modal
- Modal dalam
1
hari
Rp 348.500
- Modal dalam
1 bulan Rp 10.455.000
Laba
- Laba dalam 1
hari
Rp 151.500
- Laba dalam 1
bulan
Rp 4.545.000
BEP satu
hari
= Rp 348.500 ÷ Rp 5.000
= 70 unit.
BEP satu
bulan
= Rp 10.455.000 ÷ Rp 5.000
= 2.091 unit
BEP
pengembalian modal
= Rp 5.052.000 ÷ Rp 5.000
= 1.010 unit
BEP
pengembalian modal dalam hari
= 1.010 unit ÷ 70 unit
= 14 hari
Sedangkan
perhitungan bagi hasil tingkat keuntungan sebesar Rp 4.545.000 perbulan yang dapat
didistribusikan sebagai pembayaran
deviden kepada pemilik usaha adalah sebagai beikut:
Tabel Komposisi Persentase Pembagian
Margin
|
||||
No
|
Nama
|
Margin Per Bulan
|
(100% ÷ 5)
|
Jumlah
|
1
|
Sonebi
|
Rp
4.545.000
|
20%
|
Rp 909.000
|
2
|
Fuad
|
Rp
4.545.000
|
20%
|
Rp 909.000
|
3
|
Jony
|
Rp
4.545.000
|
20%
|
Rp 909.000
|
4
|
Tamo
|
Rp
4.545.000
|
20%
|
Rp 909.000
|
5
|
Ardi
|
Rp
4.545.000
|
20%
|
Rp 909.000
|
|
Jumlah
|
|
100%
|
Rp 4.545.000
|
3.1.5. Teknologi
yang digunakan
Jaman yang semakin berkembang sejalan dengan tingginya pertumbuhan
penduduk, maka kita teringat akan kejadian sejarah revolusi industri bahwa
mutlak untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia kita memerlukan alat yang dapat
siap kerja dalam waktu singkat dan efisien. Begitu pula dalam dunia usaha kecil
dan menengah, dalam usaha keripik pisang ini kami menggunakan beberapa alat vital yang dapat menunjang usaha kami
dan diperoleh melalui toko online diinternet dengan alamat situsnya www.infomesin.com yang alamat toko di Surabaya.
1. Alat
Perajang (slicer)
Alat
perajang pisang yang biasa
disebut mesin perajang pisang atau mesin slicer pisang. Penggunaaannya sangat
mudah. Pisang yang telah dikupas, satu per satu dimasukkan dalam corong masukan
yang biasanya berbentuk cekung menyerupai bentuk pisang, ditekan menggunakan
alat bantu sehingga bahan baku pisang mengenai pisau potong berpenggerak motor.
Hasil rajangan pisang keluar dari corong keluaran dan siap diolah menjadi
keripik pisang.
2. Vacuum
Frying
Vacuum Frying adalah alat penggorengan dengan cara hampa udara, dimana suhu
panas bisa di setel dan hasilnya bebas gosong. Lihat penjelasan cara
penggunaannya dihalaman sebelumnya.
3. Mesin
spinner
Kandungan minyak yang tinggi dari keripik
pisang yang digoreng tersebut menjadi
kendala tersendiri bagi pelaku usaha makanan,
sehingga makanan tersebut cepat busuk dan otomatis tidak layak
untuk dikonsumsi. Hal ini seringkali terjadi pada makanan yang
dimasak dengan temperatur tinggi atau penggunaan minyak goreng yang digunakan
berulang-ulang. Untuk itu penggunaan mesin spinner ini bermanfaat untuk
mengurangi kadar minyak dan air pada makanan tertentu. Spinner sangat
membantu kami sebagai pelaku usaha olahan kripik pisang.
Manfaat mesin
spinner (peniris minyak)
1) Mengurangi
kadar minyak pada makanan gorengan
2) Dapat
juga digunakan untuk mengurangi kadar air pada produk tertentu,
misal: bahan baku yang dicuci dan ingin cepat kering
3) Dapat
meningkatkan kualitas produk makanan lebih tahan lama (tidak cepat
tengik)
4) Baik
untuk kesehatan yaitu menurunkan kolestrol dalam darah akibat
dari makanan yang goreng tersebut
4. Vacuum
Sealer
Dalam membuat kemasan keripik pisang ini kami
menggunakan Vacuum Sealer. Vacuum Sealer adalah mesin yang digunakan untuk
menghampakan udara, di mana udara yang dihampakan akan menyebabkan proses dioksidasi,
perkembangan oksigen akan ditekan sedemikan rupa sehingga bakteri akan
berkembang biak lebih lama dibandingkan dengan proses oksidasi alami. Bila
makanan akan mulai membusuk 4 hari maka dengan menggunakan mesin ini, makanan
yang di vacuum akan lebih awet sekitar 15-20 hari. Mesin vacuum sealer cocok
digunakan untuk usaha kuliner seperti keripik pisang. Mesin vacuum sealer dari
Ramesia Mesin terbuat dari paduan besi dan plastik, sehingga body mesin kokoh
tapi juga ringan.
Dengan menggunakan bantuan mesin ini yang merupakan
mesin pengemas plastik, akan memiliki keunggulan bahwa produk yang diproduksi dapat terlihat lebih
higienis dan menarik sehingga dapat meningkatkan nilai jual produk itu sendiri.
Selain itu pengemasan menggunakan vacuum sealer tentu saja dapat memperpanjang
masa pemakaian produk dalam kemasan yang tertutup plastic rapat, maka produk
atau makanan dalam kemasan mampu untuk lebih tahan lama berada pada kemasan
plastik dalam keadaan baik. Hal ini dikarenakan
dapat dengan cepat merekatkan plastik dengan kuat. (Gambar dapat dilihat
pada lampiran).
5. Plastik Polipropilen
Sementara jenis plastik yang dapat digunakan sebagai
pembungkus produk adalah plastik polipropilen dengan ketebalan minimal 0,8 mm
atau aluminium foil.
3.2. Perencanaan Marketing
Perencanaan pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari
kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa yang memuaskan kebutuhan
baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.
Bagaimanapun
juga ada beberapa caranya untuk membuat keripik pisang ini agar berbeda dengan
keripik pisang lainnya yang sudah beredar di pasaran. Bukan hanya rasanya saja
yang berbeda namun kami akan membuat keripik pisang ini berbeda dari segi
packing, dan cara pemasarannya juga, yang pasti akan lebih unik dari pada yang
lainnya, serta melalui survei singkat akan menghasilkan harga yang lebih murah
nantinya tanpa mengurangi pendapatan bersih kami nantinya. Dengan seperti itu para konsumen tidak akan
mengalami yang namanya kejenuhan dalam mengkonsumsi makanan ini karena
mendapatkan rasa yang unik dengan ciri khasnya, memperoleh pelayanan yang baik
serta harga yang lebih terjangkau.
1.
Misi Usaha
“Menyediakan
produk dengan kualitas unggul dan bernilai tinggi yang dapat menciptakan nilai
pelanggan serta berusaha memperbaiki
penampilan produk dan menyebarkan barang ke cafe/ toko di Pontianak”
2.
Sasaran Pemasaran
a.
Sasaran kami
adalah untuk riset pasar dan
pengembangan dalam usaha untuk memperkenalkan dua produk baru di tahun 2014
ini.
b.
Sasaran kami
adalah untuk mencapai tingkat pengembalian modal selama tahun 2014 pada bulan
pertama pendirian usaha dengan pengembalian
atas investasi yang kami keluarkan selama tidak lebih dari 1 bulan.
c.
Sasaran kami adalah
untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen sebesar paling tidak 90 persen pada
survei tahunan terhadap kepuasan konsumen untuk tahun 2014 ini, dan mempertahankan paling tidak 85 persen
dari konsumen kami bulan pertama sebagai pembeli setia di bulan berikutnya.
d.
Sasaran kami
adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan menjadi agen produk keripik
pisang di Pontianak serta mampu memperluas pangsa pasar selain di Pontianak.
3.
Analisis Situasi (SWOT)
1.
Strengths (kekuatan)
a.
Harga keripik pisang ini cukup terjangkau oleh
kalangan masyarakat
b.
Kualitas dari
keripik pisang ini sangat terjamin, karena dalam proses pembuatannya diutamakan
kebersihan dan untuk kesehatan.
c.
Tersedia
kemasan yang menarik
d.
Keripik pisang
ini mempunyai rasa yang gurih dan enak yakni rasa pedas ekstra dan pedas manis
e.
Keripik pisang
dapat menjadi salah satu alternanif makanan ringan yang praktis, dan hemat.
2.
Weakness (kelemahan)
a.
Bahan baku keripik pisang yang mudah rusak
b.
Keripik pisang akan mudah rusak jika penyimpanan yang
dilakukan sembarangan atau ditumpuk
3.
Opportunity (peluang)
a.
Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif sehingga
mempermudah kami untuk memasarkan produk.
b.
Permintaan pasar yang semakin meningkat
4.
Threats (ancaman)
a.
Jumlah kompetitor yang terus meningkat
b.
Munculnya produk baru yang lebih unggul
c.
Kemungkinan kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya
semakin terbatas
4.
Segmentasi Pasar
1.
Segmentasi
Geografis
Segmentasi geografis memerlukan pembagian pasar
menjadi unit wilayah atau lingkungan
sekitar. Dalam memilih segmentasi yang pertama kami memilih letak geografis
yang ramai sehingga kami memilih beroperasi di Pontianak.
2.
Segmentasi
Demografis
Dalam segmentasi demografis, kami membagi pasar
menjadi kelompok- kelompok. Salah satu alasan variabel demografis untuk
dianalisa adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen. Alasan lainnya adalah variabel-variabel itu mudah diukur.
a.
Usia
Keinginan dan kemampuan konsumen berubah sesuai
dengan usia. Segmentasi usia dapat ditingkatkan lagi. Untuk itu kami membidik
segmentasi pasar kami berdasarkan usia yang dimulai dari usia anak-anak, remaja
sampai dewasa dengan rincian mulai berusia dari 10-60 tahun yang termasuk dalam
segmen usia ini juga meliputi usia sekolah. Mulai dari siswa SD maupun yang
sudah kuliah dan berkerja.
b.
Jenis Kelamin
Pria dan wanita mempunyai sikap dan perilaku yang
berbeda, Menurut hasil penelitian, pria
sering harus diundang untuk menyentuh produk, sementara wanita sering mengambil
produk tanpa didorong. Pria sering suka membaca informasi produk, wanita bisa
berhubungan dengan produk pada tingkat yang lebih pribadi.
c.
Pendapatan
Segmentasi pendapatan dengan mengincar kelompok
berpendapatan rendah maupun yang tinggi dengan persaingan tingkat harga kompetitif yang lebih rendah dan bersaing
sehingga akan membuat loyalitas konsumen yang lebih besar terhadap produk kami.
d.
Kelas Sosial
Kelas sosial berpengaruh kuat terhadap suatu
produk, sehingga dalam mensegmentasi kelas sosial ini kami merancang produk
keripik pisang yang menarik dengan kemasan yang menarik, sehingga untuk kelas sosial tertentu yang suka pamer bagi kalangan atas maka seekarang
selera orang kaya lebih konservatif dengan produk yang kami tawarkan.
5.
Bauran Pemasaran
Mengacu pada paduan
strategi produk distribusi, promosi dan penentuan harga yang bersifat unik yang
dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling memuaskan dengan pasar yang
dituju. Dalam bagian pemasaran dapat mengontrol tiap komponen dari bauran
pemasaran, tetapi strategi akan dipadukan untuk mencapai hasil yang optimal.
Bauran pemasaran yang sukses didesain secara hati-hati untuk memuaskan pasar
yang kami tuju.
a.
Strategi
Produk
Kemasan keripik pisang yang ada dipasaran
pontianak masih tergolong buruk. Kebanyakan keripik pisang diproduksi oleh
industri kecil dan rumah tangga yang tergolong dalam UKM, sehingga banyak yang
hanya menggunakan kantong plastik warna hitam dengan desain yang buruk. Ini
semakin mempunyai efek buruk bagi kondisi
produk itu sendiri. Untuk itulah pentingnya packing dalam bisnis keripik
piasang ini dengan menentukan ide untuk pembuatan kemasan keripik pisang yang akan memberikan keuntungan lain yang didapatkan
menggunakan bahan kemasan. Kemasan yang baik mengamankan produk makanan sehingga
terjaga kualitasnya dalam jangka waktu yang lebih lama.
Kemasan keripik
pisang ini akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1.
Perlindungan
dari setiap kontaminasi luar, yaitu air, udara, debu.
2.
Perlindungan
produk dari guncangan dan
getaran.
3.
Desain grafis pada kemasan makanan mungkin merupakan
faktor yang paling penting dari produk, yakni sebagai “iklan”.
4.
Ketahanan pangan kemasan adalah polis asuransi pada
produk. Penutupan yang tepat, segel dan desain akan membantu untuk memastikan
keamanan produk.
5.
Mengontrol
ukuran kemasan dan beratnya produk akan menjadi penting ketika berhubungan
dengan berat bersih produk dan biaya produksi.
6.
Kemasan Keripik
Pisang ini jelas merupakan salah satu keunggulan kami dalam bentuk desainnya.
Pengemasan vakum didasarkan pada prinsip pengeluaran
udara dari kemasan sehingga tidak ada udara dalam kemasan yang dapat
menyebabkan produk yang dikemas menjadi rusak. Mekanismenya kemasan yang telah
berisi bahan dikosongkan udaranya, ditutup dan direkatkan. Dengan ketiadaan udara
dalam kemasan, maka kerusakan akibat oksidasi dapat dihilangkan sehingga
kesegaran produk yang dikemas akan lebih bertahan 3 – 5 kali lebih lama
daripada produk yang dikemas dengan pengemasan nonvakum.
Mekanisme pengemasannya yaitu dengan meletakkan pengemas
yang berisi bahan secara horizontal pada alas pengemas bertekanan, posisi
saluran gas berada diantara plastik, kemudian alat ditutup. Secara otomatis
alat tersebut akan menambahkan gas, tekanan, dan kemudian proses sealing.
Heat sealing merupakan proses penutupan kemasan
berbahan plastik menggunakan panas dengan menggabungkan dua jenis plastik
berbahan sama. Keripik pisang ini adalah salah satu jenis makanan kering yang
rentan terhadap perubahan sifat sensoris, seperti perubahan rasa, tekstur, dan
bentuk. Yang memutuskan tingkat kerenyahan disini adalah kandungan air pada
produk. Proses penggorengan pada keripik menghasilkan kandungan air bahan yang
sangat rendah (kurang dari 1%). Selain itu, apabila mendapat sedikit
tekanan akan mudah hancur sehingga tidak menarik lagi untuk dikonsumsi dan
mudah rusak karena tindakan mekanis seperti adanya goncangan maupun getaran
selama proses distribusi dari produsen ke konsumen. Di sini pengemasan
merupakan suatu usaha untuk melindungi produk agar dapat mempertahankan mutu
produk.
Metode Kerja Pengemasan
a. Alat
Alat yang digunakan
adalah Vacuum Sealer dan timbangan. Timbangan digunakan untuk menimbang bahan
sebelum dimasukkan ke dalam plastik pengemas.
b. Bahan
Plastik yang dipakai
sebagai pengemas adalah plastik Polypropylene (PP) dengan ketebalan 0,08 mm.
Sedangkan bahan-bahan yang akan dikemas yaitu keripik pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang
pedas manis. Total berat keripik yang digunakan adalah 100 gram.
c. Cara
Kerja
1. Siapkan
100 buah plastik PP untuk dua ulangan, kemudian 50 plastik diisi 100 gram
keripik pisang pedas
ekstra dan keripik pisang pedas manis 100 gram.
2. Setelah
itu, satu persatu bahan yang telah dikemas dan telah ditimbang, lalu dikemas biasa
menggunakan alat vacuum sealer. Prinsip dari vacuum sealer adalah merekatkan
pengemas dengan perekat panas. Caranya adalah dengan meletakkan ujung terbuka
pengemas yang telah berisi bahan tepat di bagian sealer, lalu alat ditekan
untuk merekatkan kedua bagian pengemas sehingga ujung terbukanya menutup.
Terdapat indikator lampu yang menunjukkan batas waktu sealing. Jika terlalu
lama, bahan pengemas dapat robek bahkan putus. Jika terlalu cepat, pengemas
tidak tertutup dengan baik, masih ada celah yang memungkinkan udara atau air
masuk sehingga pengemasan menjadi kurang sempurna. Setiap sampel disimpan dalam
suhu ruang, dan diamati (ditimbang) lagi untuk mengetahui perubahan berat
keripik pisang.
3. Penimbangan
dan pengamatan bau dilakukan, serta dilakukan pengamatan tekstural, yaitu
tingkat kekerasan (tekstural) dan ketampakan produk.
4. Seteleh
kegiatan pengemasan selesai, maka dilanjutkan dengan pelabelan produk keripik
pisang. Misalnya kami menggunakan sebuah stiker yang sesuai dengan rasa keripik
pisang yaitu keripik
pisang rasa pedas ekstra dan keripik pisang pedas manis.
b.
Strategi
Distribusi
Berkaitan dengan upaya membuat produk tersedia
kapan dan di mana konsumen membutuhkannya. Strategi distribusi mencakup semua
aktivitas bisnis yang berkaitan dengan penyimpanan dan pengangkutan sejumlah
bahan baku atau produk jadi.
lokasi dan metode
penjualan dengan cara menjual keripik
pisang ini di tempat yang cukup ramai, yang banyak dikenal dan dilalui banyak
orang, dengan seperti itu maka keripik kami ini akan lebih cepat dikenal banyak
lapisan masyarakat. Adapun cara kami memasarkan keripik pisang kami adalah
sebagai berikut:
1.
Sewa Kios
Sewa kios ini dilakukan
untuk memasarkaan sekaligus menjual produk kami dengan cara menyewanya
perbulan. Didalam toko ini minimal produk yang tersimpan sebanyak 30 bungkus
yang harus laku perharinya. Adapun lokasi yang kami pilih adalah di pasar
Sudirman Pontianak.
2.
Titipan di Cafe/ toko
Titipan di cafe-cafe yang ada dipontianak ini menjadi
incaran kami, karena cafe yang kami pilih merupakan tempatnya yang strategis.
Misalnya cafe D’Champions, Cafe Winner dan Cafe Corner yang masing-masing
dititipkan sebanyak 10 bungkus perhari.
3.
Penjualan Langsung (sales)
Penjualan langsung ini kami lakukan sendiri dengan
cara terjun langsung memasarkannya kemasyarakat, atau kami menjadi produsen
untuk beberapa toko atau minimarket dan produsen bagi penjual gerobak dorong.
Dari terjun langsung ini kami memilik target penjualan perharinya sebanyak 40
bungkus.
c.
Strategi
Promosi
Promosi makanan yang cepat laku
adalah pada tempat ramai seperti pasar, sekolah, kampus, kantor, cafe,
kewarung-warung maupun lingkungan sekitar tetangga kami. Dengan begitu tempat
tersebut yang paling strategis untuk mempromosikan barang
dagangan. Berikut ini adalah beberapa cara promosi makanan yang akan kami
lakukan:
1.
Pertama adalah lewat brosur, cara ini cukup efektif untuk memperkenalkan
makanan yang akan dijual, biasanya makanan sampai di konsumen melalui pesan
antar.
2.
Melakukan penjualan langsung, cara ini lumayan efektif karena langsung
bertemu dengan pembelinya dan bisa langsung promosikan makanan yang di jual.
3.
Melalui internet cara ini efektif walau tak semua orang memakai internet
tapi cara ini cukup memberikan informasi yang lebih kepada orang karena saat
ini orang banyak membuka internet seperti facebook, twetter, yahoo, google dan
lain - lain, tak ada salahnya bila dicoba.
4.
Melalui iklan radio, cara ini cukup lumayan walau tak ada gambar visual
yang dapat terlihat tapi setidaknya pesannya dapat tersampaikan kepada
masyarakat.
d.
Strategi
Harga
Harga adalah: apa
yang harus diberikan oleh pembeli untuk mendapatkan suatu produk. Sebelum kami menetapkan harga satuan keripik
per unit, maka kami harus menganalisa biaya pokok produksi dalam bentuk tabel
sebagai berikut:
Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan
Nikmat) Budag Pontianak
|
|||
Harga Pokok Produksi
|
|||
Biaya bahan baku
|
Rp
147.000
|
||
Biaya tenaga kerja langsung
|
Rp
50.000
|
||
Biaya overhead:
|
|
||
|
-
biaya penyusutan
|
Rp
1.500
|
|
|
-
biaya pengepakan dan pelabelan
|
Rp
40.000
|
|
|
- biaya listrik
|
Rp
10.000
|
|
|
- biaya transfortasi
|
Rp
20.000
|
|
|
- biaya sewa lokasi produksi dan
penjualan
|
Rp
30.000
|
|
|
- biaya perlengkapan lainya
|
Rp
10.000
|
|
|
- biaya promosi
|
Rp
20.000
|
|
|
- biaya operasional lainya
|
Rp
20.000
|
Rp
151.500
|
Total Harga Pokok Produksi
|
Rp
348.500
|
||
Total Harga Pokok Produksi perunit
|
|
Rp
3.485
|
Dari tabel
diatas maka dapat diketahui biaya produksi perunit keripik pisang kami, yaitu
sebesar Rp 3.485,-. Dari beberapa survei yang kami lakukan terhadap
pesaing kami, mereka menawarkan/ menjual produk mereka rata-rata sebesar Rp
5.000 untuk berat yang sama dengan timbanganya yaitu sebesar 100 gr atau 1 ons. Dari analisa tersebut maka
kami dapat menetapkan untuk harga produk kami yaitu sebesar Rp 5.000,- saja dan
dipastikan harga ini lebih bersaing dari yang ada dipasaran sana. Berarti
tingkat margin perunitnya adalah selisih harga jual dengan biaya perunit yaitu
sebesar Rp 1.515 atau kalau dipersentasekan sebesar 43,47%.
6.
Pengendalian
Memberikan mekanisme untuk mengevaluasi hasil
pemasaran ditinjau dari segi tujuan perencanaan, dan untuk melakukan koreksi
terhadap tindakan yang tidak membantu organisasi dalam mencapai tujuan tersebut
berdasarkan pedoman anggaran yang tersedia.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Menurut hasil
analisa kami terhadap usaha “Keripik
Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat)
Budag Pontianak” maka dapat kami simpulkan bahwa:
4.1.1. Proses perencanaan usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” ini terdiri
dari:
1. Rencana lokasi
2. Proses produksi
3. Rencana manajemen dan organisasi
4. Rencana keuangan
5. Rencana penggunaan teknologi
4.1.2. Rencana
marketing usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat)
Budag Pontianak”
ini terdiri dari:
1. Misi usaha
2. Sasaran pemasaran
3. Analisa SWOT
4. Segmentasi pasar
5. Bauran pemasaran
6. Pengendalian
4.2
Saran
Adapun beberapa
saran yang mungkin perlu diperhatikan mengenai usaha “Keripik Santet (Santapan Enak, Lezat dan Nikmat) Budag Pontianak” maupun dalam
mendirikan suatu usaha hendaknya memperhatikan yang akan menjadi keunggulan dan
kelemahan usaha. Selanjutnya perhatikan perencanaan yang dimulai dari proses
produksi, sistem organisasi, rencana keuangan, penggunaan teknoligi yang baik
agar kegiatan yang efektif dan efisien serta memperhatikan rencana pemasaran
dari produk itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Animous.
(2011). cara-membuat-keripik-pisang-super-renyah. [Online]. Tersedia: http://resepmasakan14.blogspot.com/2013/11/
cara-membuat-keripik-pisang-super-renyah.html?m=1.
Animous.
(2014). alat-penunjang-wirausaha-untuk-ukm-usaha-kecil-menengah [Online].
http://kancra.weebly.com/alat-penunjang-wirausaha-untuk-ukm-usaha-kecil-menengah.html
Animous.
(2013). menyusun-strategi-pemasaran-untuk-usaha [Online]. Tersedia: http://www.belajarwirausaha.com/2012/08/
menyusun-strategi-pemasaran-untuk-usaha.html?m=1
Animous.
(2009). http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-dan-rumus-bep-break-even-point-ilmu-ekonomi-studi-pembangunan.
[Online]. Tersedia:http://www.organisasi.org/1970/01/pengertian-definisi-dan-rumus-bep-break-even-point-ilmu-ekonomi-studi-pembangunan.html?m=1
Khalida. (2013). Tersedia: PENGERTIAN KERIPIK DAN JENIS KERIPIK. [Online]. Tersedia:http://keripik.web.id/pengertian-keripik-dan-jenis-keripik/?fb_source=pubv1. [7 April 2014].
Philip Kotler,
(1997). Manajemen Pemasaran: Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Edisi Revisi. Edisi bahasa Indonesia. Prentice
Hall
Philip Kotler, Gary Armstrong. (1996). Dasar-dasar
Pemasaran. Jilid 2.Edisi Bahasa Indonesia. Prentice Hall
LAMPIRAN
1.
Mesin perajang dan pengiris pisang
2.
Mesin vacuum frying dan mesin spinner
3.
Vacuum sealer
4.
Model Produk setelah dikemas
5.
Model label produk
Peluang pinjaman di depan pintu Anda langkah
BalasHapusApakah Anda membutuhkan pinjaman mendesak?
Membutuhkan pinjaman bisnis?
Membutuhkan pinjaman untuk investasi Anda?
Membutuhkan pinjaman untuk membiayai masalah Anda?
Butuh pinjaman pribadi?
Membutuhkan pinjaman bisnis dan industri pinjaman?
Untuk benar memperkenalkan diri, saya Mrs Mary Jane pemberi pinjaman pribadi saya memberikan pinjaman pada tingkat bunga 2%. Ini adalah keuangan
kesempatan pada langkah pintu Anda hari ini dan mendapatkan loan.There instan banyak di luar sana mencari pilihan keuangan atau membantu di sekitar tempat dan masih tidak bisa mendapatkan satu. Tapi itu adalah kesempatan keuangan pada langkah pintu Anda dan dengan demikian Anda tidak bisa melewatkan kesempatan ini. Layanan ini untuk perorangan, perusahaan, pebisnis dan women.The jumlah pinjaman berkisar tersedia dari $ 1,000.00 sampai $ 500.000.000,00, atau nomor pilihan Anda untuk informasi lebih lanjut hubungi kami di: maryjaneloancompany3@gmail.com
Informasi PERTAMA diperlukan
Nama dan nama keluarga :
Telepon Pribadi:
negara:
alamat:
negara:
Umur:
Seks:
Apakah Anda menerapkan sebelum? :
Status perkawinan:
jumlah pinjaman yang dibutuhkan sebagai pinjaman:
Pinjaman Durasi:
Pinjaman Tujuan:
Pekerjaan:
Pendapatan bulanan :
hubungi kami di: maryjaneloancompany3@gmail.com
Seperti menunggu respons yang cepat,
Salam Hangat, Mrs Mary Jane