Undang-undang Sarbanes Oxley,
Pengendalian internal, dan Kas
1.
Undang-undang
Sarbanes Oxley Tahun 2002
v Dalam
kongres DPR AS-ed yang mengesahkan Undang-Undang Sarbanes Oxley tahun 2002.
Undang – undang ini sering disebut Sarbenes-Oxley (SOX), dianggap sebagai salah
satu hukum yang paling penting dan signifikan sepanjang sejarah yang
memengaruhi perusahaan publik ( perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek),
yaitu perusahaan yang dimilik oleh publik, undang-undang ini menekankan
perlunya penilaian atas pengendalian sserta pelaporan keuangan bagi seluruh
perusahaan.
v Tujuan
dari Sarbanes Oxley adalah mengembalikan keyakinan dan kepercayaan publik
terhadap laporan keuangan perusahaan.
v Yaitu
dengan menekankan pentingnya pengendaliaan internal yang efektif.
v Pengendaliaan
internal secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses
yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah informasi
secara akurat, serta memastikan kepatuhan pada hukum dan peraturan yang berlaku.
v Pengendalian
internal yang kuat dan efektif terhadap pencatatan transaksi dan pembutatan
laporan keuangan sangat penting karena dapat mencegah kecurangan dan pembuatan
laporan keuangan yang menyesatkan.
2.
Pengendalian
Internal
v Tujuan pengendalian internal:
1.
Perlindungan terhadap aset
Dimana pengendalian internal ini dapat
melindungi dari pencurian, kecurangn, penyalahgunaan, atau kesalahan
penempatan. Misalkan kecurangan yang dilakukan oleh karyawan yang dengan
sengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi.
2.
Informasi
bisnis yang akurat
Informasi yang akurat sangat penting
untuk menjalakan perusahaan dengan sukses. Alasanya adalah karyawan yang akan
mencoba untuk melakukan penipuan harus menyesuaikan pencatatan akuntansi agar
dapat menyembunyikan kecurangan yang dilakukannya.
3.
Kepatuhan
pada hukum dan peraturan yang berlaku
Perusahaan harus patuh pada hukum,
peraturan serta standar pelaoran keungan yang berlaku. Demikian pula dengan
karyawan yang harus patuh terhadap aturan-aturan perusahaan yang berlaku.
v Elemen-Elemen dalam Pengendalian
internal
Dimana manajemen bertanggung jawab
merancang dan menerapkan lima elemen untuk memcapai tiga tujuan pengendalian
internal. Elemen tersebut adalah:
1.
Lingkungan
pengendalian
Lingkungan pengendalian perusahaan
adalah perilaku manajemen dan karyawan keseluruhan mengenai pentingnya
pengendalian.
ü Manajemen
yang berlebihan menekankan pentingnya pencapaian target operasi dan menyimpang
dari kebijkannya, secara tidak langsung dapat mendorong karyawan untuk
mengabaikan pengendalianya.
ü Manajemen
yang menekankan pentingnya pengendalian dan mendorong kepatuhan pada kebijakan
pengendalian akan menciptakan lingkungan pengendalian yang efektif.
ü Struktur
organisasi merupakan kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian opersai
yang harus efektif dimana setiap pimpinan suatu perusaahan bertanggung jawab
penuh dalam pengendalian penuh membangun
lingkungan perusahaan yang efektif.
ü Kebijakan
personalia yang mencakup pemberian kontrak kerja, pelatihan, evaluasi,
konfensasi, dan promosi karyawan. Hal semacam ini dapat memberikan lingkungan
pengendalian internal menjadi baik, jika mampu memberikan keyakinan yang
memadai bahwa karyawan yang kompeten yang bisa dipekerjakn dan dipertahankan.
2.
Penilaian
resiko
Semua perusaan menghadapi resiko, dimana manajemenlah yang
harus menilai resiko-resiko dan melakukan tindakanyang diperlukan untuk
mengendaliakannya. Ketika resiko sudah teridentifikasi, maka dapat
dianalisisseberapa penting resiko yang dihadapi dan dapat harus menentukan
tindakan yang akan dilakukan terhadap resiko tersebut. Contoh resiko yang
mungkin dihadapi dalam suatu perusahaan;
ü Perubahan
permintaan pelanggan
ü Ancaman
pesaing
ü Perubahan
peraturan
ü Perubahan
faktor ekonomi
3.
Prosedur
pengendalian
ü Prosedur
pengendalian ini dibuat untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa tujuan
perusahaan dapat dicapai, dengan mencegah suatu kecurangan.
ü Personel
yang kompeten, rotasi kerja dan cuti wajib
Untuk mencegah suatu kecurangan dengan
prosedur pengendalian, yaitu dengan memberikan kebijakan yang akan mendorong
karyawan untuk mematuhi prosedur yang berlaku, yaitu dengan cara;
1. sangat
penting bagi staf akuntan untuk mendapatakan pelatihan dan pengawasan yang
memadai dalam melakukan pekerjaanya,
2. dapat
pula denga merotasi kerja karyawan,
3. serta
memberikan cuti wajib bagi karyawan yang tak bertanggung jawab terhadap
pencatatan.
ü Pemisahan
tanggung jawab untuk opersai yang berkaitan
Tanggung jawab untuk operasi yang
berkaitan harus dibagi antara dua orang staf atau lebih untuk menekankan
kemungkinan terjadinya ketidakefisienan, kesalahan, dan kecurangan.
ü Operasional,
penyimpanan aset, dan akuntansi
Dimana pengendalian harus menetapkan
tanggung jawab terhadap aktivitas usaha, yaitu tanggung jawab terhadap
operasional, penyimpanan aset, dan akuntansi yang harus dipisahkan untuk
mengurangi terjadinya kesalahan dan kecurangan. Catatan akuntansi yang akan berperan dalam pemeriksaan
independen atas individu yang bertanggung jawab atas penyimpanan aset dan
tanggung jawab terhadap operasi usaha.
ü Bukti
dan tindakan keamanan
Bukti-bukti dan tindakan keamanan harus digunakan untuk melindungi
aset dan pastikan data akuntansi dapat dipercaya. Prosedur pengendalian dapat
diterapkan dalam berbagai teknis, seperti prosedur otorisasi, pemberian
persetujuan, dan rekonsiliasi.
4.
Pengawasan
ü Pengawasan
yang dilakukan terhadap sistem pengendalian internal dapat menemukan kelemahan
dan memperbaikinya.
ü Pengawasan
ini dapat dengan usaha manajemen yang berkelanjutan, seperti memantau perilaku
karyawan dan peringatan dari sistem akuntansi.
ü Evaluasi
pengawasan dilakukan pada saat terjadi
perubahan strategi, manajemen senior, struktur bisnis, atau operasi.
ü Pada
perusahaan besar auditor internal independen bertanggung jawab atas pengawasan
pengendalian internal. Auditor internal dapat melaporkan masalah yang
mendapatkan perhatian khusus kepada komite audit atau dewan direksi yang
independen terhadap manajemen.
ü Auditor
eksterrnal dapat mengevaluasi pengendalian internal sebagai audit tahunan atas
laopran keungan.
ü Sinyal
peringatan yang berhubungan dengan perilaku karyawan
a. Perubhan
gaya hidup yang mendadak
b. Hubungan
sosila yang dekat denga pemasok
c. Menolak
untuk mengambil cuti
d. Sering
meminjam dari karyawan lain
e. Mengkonsumsi
alakohol atau obatan terlarang lainya
ü Sinyal
peringatan dari sistem akuntansi
a. Kehilangan
dokumen atau nomor transaksi ada yang “loncat” ( dapat berarti dokumen
digunakan untuk transaksi yang mencurigakan)
b. Kenaikan
pengembalian uang yang tidak biasa
c. Selisih
penerimaan kas harian dengan yang disetorkan ke bank
d. Kenaikan
yang tiba-tiba dalam jumlah tagihan yang leawat jatuh tempopenumpukan
pencatatan transaksi
5.
Informasi
dan komunikasi
Informasi mengenai lingkungan, penilaian
resiko, prosedur pengendalian dan pengawasan dibutuhkan manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan kepatuhan pada pelaporan, hukum, dan
peraturan yang diperlukan.
3.
Pengendalian
Kas terhadap Penerimaan dan Pembayaran
v Yang
termasuk dengan kas meliputi uang logam,
uang kertas, cek, giro, wesel dan simpanan uang yang tersedia untuk ditarik
kapan saja dari bank dan lembaga keuangan lainnya. Biasanya yang di anggap kas
oleh sebagian besar orang adalah semua jenis uang yang diterima oleh bank untuk
di simpan di rekening tabungan.
v Perusahaan
dapat memiliki beberapa rekening bank, misalnya satu di gunakan untuk pembayaran
secara umum dan satunya lagi untuk pembayaran gaji. Untuk setiap rekening
banknya, peusahaan biasanya membuat satu akun buku besar.
v Perusahaan
juga dapat membuat akun buku besar terpisah untuk dana kas keperluan khusus
seperti pengantian beban perjalanan dinas karyawan.
v Kas
menjadi mungkin untuk dicuri dan di salah gunakan oleh karyawan karena mudah
dipindah tangankan.
v Selain
itu, banyak tansaksi, baik langsung maupun tidak langsung memengaruhi penerimaan
atau pembayaran kas.
v Oleh
karana itu perusahaan harus merancang dan menggunakan pengendalian yang dapat
melindungi kas dan otorisasi
transaksi kas.
1.
Pengendalian
tehadap Penerimaan Kas
Untuk
melindungi kas dari pencurian dan penyalahgunaan, perusahaan harus
mengendalikan kas sejak diterima sampai kas disimpan di bank, biasanya
perusahaan menerima kas dari dua sumber utama: pelanggan yang membeli barang
atau jasa dan pelanggan yang membayar piutangnya.
Kas yang di Terima dari Penjualan
tunai
Ø Salah
satu cara pengendalian yang paling penting untuk melindungi kas yang diterima
dari penjualan (misalnya toko atau restoran) di meja kasir adalah mesin kasir.
Ketika kasir memasukan angka penjualan, biasanya ada layar monitor yang
menghadap ke pelanggan yang akan menunjukan
jumlahnya. Hal ini merupakan pengendalian untuk memastikan kasir telah menagih
jumlah yang benar pada pelanggan. Pelanggan juga akan menrima struk pembayaran
agar dapat memeriksa keakuratan jumlah yang dibayarkan.
Ø Di
awal masa giliran kerja, masing-masing kasir di berikan uang kas yang telah di
tentukan jumlahnya (sebagai saldo awal) dan di simpan dalam laci sebagai uang
kembalian untuk pelanggan. Di akhir masa giliran kerja, kasir dan pengawasnya
menghitung uang kas dalam laci kasir. Jumlah uang kas dalam masing-masing laci
harus sama dengan jumlah kas awal di tambah dengan penjualan tunai hari
tersebut. Tetapi kesalahan dalam pencatatan penjualan tunai atau sisa kas
berbeda dari jumlah seharusnya, selisih tersebut akan di catat dalam akun Kas Kurang atau Kas Lebih ( cash short
and over). Di beberapa perusahaan, kasir diberi insentif misalnya sejumlah
uang, jika berhasil meminimumkan terjadinya selisih kas.
Ø Pada
periode akhir akuntansi, jika akun kas kurang atau kas lebih bersaldo debit
(kas kurang) dimasukan sebagai bagian dari beban lainnya di laporan laba rugi.
Sebaliknya, jika bersaldo kredit (kas
lebih) maka dimasukan ke pendapatan lainnya, jika seorang kasir terus menerus
mengalami selisih kas, maka kasir tersebut mungkin perlu mendapatkan pelatihan
tambahan atau dipindah tugaskan.
Ø Setelah
kas dalam kasir dihitung dan di catat di formulir tanda terima uang, kas
disimpan dalam brangkas yang aman di bawah tanggung jawab departemen kasir atau
bagian keuangan lain yang terkait sampai
uang tersebut di setorkan ke bank. Pengawas menyampaikan selain
struk-struk mesin kasir kedeparteman
akuntansi sebagai dasar untuk pencatatan
transaksi pada hari tersebut .
Kas yang di Terima Melalui Cek atau
Giro
Ø Pelanggan
juga dapat membayar tagihan dengan cek atau giro.
Ø Cek
dapat diambil tunai di bank, sedangkan giro hanya dapat dipindahbukukan dari
rekening pembayaran ke rekening bank penerimanya.
Ø Kebanyakan
faktur perusahaan di rancang agar para pelanggan mengembalikan potongan faktur
yang berisi jumlah tagihan yang di sebut slip pembayaran (remittance slip), bersama dengan lembar cek atau giro pembayaran si
pelanggan.
Ø Karyawan
yang menerima cek dan slip pembayaran harus membandingkan angka yang tercantum
di cek yang diterima dengan jumlah terutang di
slip pembayaran.
Ø Jika
pelangan tidak mengembalikan slip
pembayaran, maka karyawanlah yang harus menyiapkannya.
Ø Slip
pembayaran juga berfungsi sebagai catatan awal atas penerimaan kas serta
mambantu memastikan keakuratan posting pebayaran piutang ke akun pelanggan
masing-masing.
Ø Sebagai
salah satu alat pengendalian, perusahaan harus meminta pelanggan untuk menulis nama perusahaan sebagai
penerima uang yang sah di lembaran cek atau giro pembayaran dari pelanggan. Ini
bertujuan untuk memastikan pencairan uang akan masuk hanya ke rekening bank
perusahaan dan bukannya rekening pihak lain yang tidak berhak.
Ø Setelah
itu cek dan giro diterima kemudian di serahkan ke departemen kasir. Staf yang
bertugas akan menggabungkan dengan penerimaan dari penjualan tunai dan
menyiapkan lembar setoran bank. Slip pembayaran dan total rangkumannya dikirim
ke departemen akuntansi dan staf akuntansi akan memposting pembayaran sebagai
pengurangan saldo piutang keakun
pelanggan tersebut.
Ø Saat
kas disetorkan ke bank, pihak bank akan membubuhkan validasi pada salinan
setoran bank sebagai bukti setoran telah masuk ke rekening bank perusahan.
Selanjutnya dikirim kembali ke departemen akuntansi untuk dibandingkan jumblah setoran di slip
setoran bank dengan jumlah seharusnya di
setorkan. Hal ini untuk memastikan tidak ada uang kas yang hilang maupun di
curi dalam perjalanan ke bank.
Kas
yang di Terima Melalui Transfer Dana Ektronik
Kas
Ø Kas dapat
di terima memalui transfer dana elektronik (electronic
fund transfers-EFT)
Ø kebanyakan
perusahaan mendorong transfer elektronik oleh pelangggan untuk beberapa alasan
yaitu:
ü Pertama,
transfer elektronik tidak memakan biaya bila dibandingkan dengan pembayaran
melalui cek atau giro karena karyawan yang menggelola kas dapat di tiadakan.
ü Kedua,
transfer elektronik mempekuat pengendalian internal terhadap kas karena kas di
terima langsung oleh bank tanpa penggelola kas oleh karyawan sehingga
kemungkinan pencurian kas dapat ditiadakan.
ü Terakhir
transfer elektronik dapat mengurangi jumblah pembayaran yang terambat dan
mempercepat proses peneriman kas.
2.
Pengendalian
terhadap Pembayaran Kas
v Sistem voucer
Adalah suatu dokumen yang memberikan bukti pemberian
kuasa untuk membayar kas atau melakukan transfer dana elektronik.
Berupa sistem manual dan komputerisasian
o
Pada sistem manual, sebuah voucer
biasanya di siapkan setelah seluruh dokumen pendukung yang diperlukaan sudah di
terima.
o
Pada sistem komputerisasian, dokumen
pendukung yang telah di setujui (seperti pesanan pembelian dan laporan
penerimaan) akan dimasukan secara langsung dalam fail computer.
v Sistem transfer elektronik
Kas juga dapat dibayar melalui sistem
transfer dana elektronik menggunakan jaringan computer.
4.
Rekeningn
Bank
v Penggunaan rekening bank
Ø Alalasan
perusahaan menggunakan rekening bank adalah untuk tujuan pengendalian.
Ø Penggunaan
rekening bank dapat mengurangi jumlah uang tunai di toko atau kantor pada waktu
tertentu.
Ø Memberikan
pencatatan indipenden atas transaksi yang dapat di gunakan untuk memeriksa
pencatatan transaksi perusahaaan.
Ø Memudahkann
transfer dana antara rekening yang satu dengan rekening lainnya.
v Rekening Koran
Ø Merupakan
rangkuman seluruh transaksi.
Ø Karena
rekening koran di siapkan dari sudut pandang bank,maka ayat jurnal memo kredit
dalam rekening Koran menunjukan kenaikan (kredit) dalam rekening nasabah, dan
ayat jurnal memo debit dalam rekening Koran menunjukan penuruanan (debit) dalam
rekening nasabah.
Ø Bank
membuat jurnal kredit(memo kredit)untuk setoran yang di lakukan melalui
transfer dana elektronik, penerimaan pembayaran wesel tagih untuk
nasabah,pencairan dana atas pinjaman nasabah yang di berikan oleh bank,
pembayaran bunga atas saldo uang nasabah, dan koreksi atas kesalahan bank.
Ø Bank
membuat ayat jurnal debit (memo debit) untuk pembayaran yang dilakukan melalui
transfer dana elektronik, untuk beban adminitrasi, cek yang di kembalikan
karena sewaktu hendak di cairkan saldo uangnya tidak mencukupi, dan koreksi
kesalahan bank.
Ø Jenis
ayat jurnal memo kredit dan debit sebagai berikut.
ü EC(
error correction): koreksi kesalahan untuk memperbaiki kesalahan yang di
lakukan oleh bank.
ü NSF(
not sufficient funds): cek kosong atau cek yang di tolak karena dana di bank si
penerbit cek tidak mencukupi.
ü SC(service
charge): beban adminitrasi bank.
ü ACH(automated
clearing house):ayat jurnal kliring untuk transfer dana elektronik.
ü MS(miscellaneous)
lain-lain, seperti penerimaan pembayaran wesel tagih atas nama nasabah atau
pencairan pnjaman dari bank untuk nasabah.
v Rekening Bank Sebagai Alat
Pengendalian Terhadap Kas
Ø Merupakan
salah satu alat penting yang di gunakan perusahaan untuk mengendalikan kas.
Ø Perusahaan
dapat menggunakan rekening koran untuk membandingkan transaksi kas di catatan
akuntansinya dengan catatan yang dibuat oleh bank.
Ø Saldo
kas yang di tunjukan oleh rekening Koran biasanya berbeda dari saldo kas yang
di tunjukan dalam catatan akuntansi perusahaan. Selisih tersebut dapat di
sebabkan oleh tertundanya pencatatan transaksi yang di lakukan oleh salah satu
pihak. Conohnya terdapat selisih satu hari atau lebih antara tanggal cek sampai
ke bank untuk pembayaran.
5.
Rekonsiliasi
Bank
v Merupakan
analisis informasi dan jumlah yang
menyebabkan saldo kas yang dilaporkan dalam rekening Koran berbeda dari
saldo kas dalam buku besar.
v Bertujuan
untuk menghasilkan saldo kas yang di sesuaikan
v Rekonsiliasi
bank biasanya di bagi menjadi dua bagian.
Ø Bagian pertama,
disebut sebagai bagian bank, di mulai dengan saldo kas menurut rekening Koran
dan berakhir dengan saldo yang di sesuaikan.
Ø Bagian kedua,
disebut sebagai bagian perusahaan, dimulai dengan saldo kas menurut catatan
perusahaan dan berakhir dengan saldo yang di sesuaikan. Kedua bagian tersebut
harus sama jumlahnya.
ü Langkah-
langkah berikut ini sangat berguna dalam menemukan informasi yang perlu
dicocokan dalam menentukan saldo kas
yang di sesuaikan:
1.
Bandingkan setiap setoran yang terdapat
dalam rekening Koran dengan setoran yang belum dicatat yang muncul dalam
rekonsiliasi periode sebelumnya dan dengan setoran periode berjalan. Tambahkan
setoran yang belum dicatat oleh bank ke saldo menurut rekening Koran. Setoran
ini biasanya disebut sebagai deposit in transit.
2. Bandingkan
cek yang dibayar dengan cek yang belum diuangkan dan muncul dalam rekonsiliasi
periode sebelumnya dan dengan cek yang telah di catat. Kekurangan cek yang
belum di uangkan oleh penerima cek dari saldo menurut rekening Koran. Cek yang
belum dicairkan oleh penerima biasanya disebut sebagai outstanding check.
3.
Bandingkan memo kredit bank dengan ayat
jurnal yang dimasukan di jurnal. Sebagai contoh bank akan mengeluarkan memo
kredit atau wesel tagih dan bunga yang diterima untuk perusahaan. Tambahkan
memo kredit yang belum dicatat ke saldo menurut catatan perusahaan.
4.
Bandingkan memo debit bank dengan ayat
jurnal yang mencatat pembayaran kas. Sebagai contoh, biasanya bank mengeluarkan
memo debit atas beban adminitrasi dan ongkos cetak bulu cek. Bank juga
mengeluarkan memo debit untuk cek kosong. Cek kosong biasanya di bebankan
kembali ke pelangan sebagai piutang
usaha. Kurangkan memo debit yang belum dicatat dari saldo menurut catatan
perusahaan.
5.
Tentukan kesalahan yang ditemukan selama
langkah-langkah sebelumya. Sebagai
contoh, jika salah satu jumblah salah catat oleh perusahaan, jumlah kesalahan
tersebut harus ditambahkan atau dikurangi dari saldo kas menurut catatan
perusahaan. Sama halnya, kesalahan yang dilaukan oleh bank harus ditambahkan ke
atau dikurangkan dari saldo kas menurut rekening Koran.
ü Untuk
pengendalian yang efektif, rekonsiliasi bank harus di siapkan oleh karyawan
yang terlibat dalam atau mencatat transaksi kas.
ü Rekonsiliasi
bank juga dapat di terapkan di lingkungan komputerisasi dimana setoran dan cek
disimpan dalam dokumen dan catatan elektronik.
6.
Dana
Kas Keperluan Khusus
v Kas
kecil dibentuk pertama-tama dengan
memperkirakan jumlah kas yang diperlukan untuk pembayaran selama periode
tertentu. Misalnya selama satu minggu atau satu bulan.
v Dana
kas kecil biasanya diisi kembali pada
jarak periodik atau saat dana habis atau mencapai jumlah minimum.
v Saat
dana kas kecil diisi kembali, akun yang di debit ditentukan dengan merangkum
penerimaan kas kecil. Kemudian cek ditulis sejumlah ini dan dimasukan dalam kas
kecil.
v Selain
kas kecil, sering kali perusahaan mengunakan dana kas lainna untuk memenuhi
kebutuhan khusus, seperti gaji atau beban perjalanan dinas untuk tenaga penjual. Dana semacam ini
biasanya di sebut dengan dana keperluan khusus (special-purpose funds).
v Dana
kas keperluan khusus pada awalnya dibentuk dengan memperkirakan jumlah kas yang
diperlukan untuk pembayaran dari dana tersebut selama periode tertentu, misalnya
satu minggu atau satu bulan.
7.
Pelaporan
Kas dalam Laporan Keuangan
v Kas
merupakan asset yang paling likuid, oleh karena itu di sebut sebagai asset yang
pertama dalam bagian asset lancer di neraca.
v operasinya.
Dalam hal ini, perusahaan biasanya menginvestasi kasnya dalam investasi yang
sangat likuid untuk memperoleh bunga. Investasi semacam ini disebut setara kas (cash equivalents).contoh
setara kas mencakup sertifikat bank Indonesia (SBI), deposito jangka pendek,
wesel yang dikeluarkan oleh perusahan-perusahaan besar ( commercial paper).
Perusahaan yang menginvestasikan kelebihan kasnya dalam setara kas biasanya
melaporkan kas dan setara kas dalam satu jumlah di neraca.
v Bank
dapat mengharuskan nasabahnya untuk mempertahankan saldo kas minimum dalam
rekening banknya, yang disebut compensating balance. Sering kali
persyaratan ini ditentukan oleh bank sebagai bagian dari perjanjian pinjaman
atau faselitas kredit. Faselitas kredit merupakan jumlah maksimum yang telah di
setujui sebelum oleh bank untuk di pinjamkan sesuai permohonan nasabah.
Paersyaratan saldo kas minimum harus diungkapkan di catatan atas laporan
keuangan.
Halo,
BalasHapusSaya adalah Mr.ALEXANDER ROBERT, dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM, ini adalah pinjaman Asli yang akan mengubah hidup Anda menjadi bisnis yang lebih baik, perusahaan pinjaman pinjaman, Diberikan dan diberi lisensi untuk menawarkan pinjaman kepada individu, perusahaan swasta dan orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan. rendahnya tingkat manfaatnya sebanyak 2%.
Saya adalah Tuan ALEXANDER ROBERT, akan memberikan penghormatan saya kepada semua pemohon yang sah. Anda tidak akan kecewa dengan saya dalam urusan bisnis ini karena perusahaan akan memastikan pinjaman Anda terserah Anda, itu juga tidak akan berakhir di sana, kami memiliki tim ekspat yang mengerti hukum investasi, mereka akan membantu Anda, memberikan tip yang akan membantu Anda mengelola investasi Anda sehingga Anda menginvestasikan pinjaman Anda, jadi Anda tidak lagi bangkrut dalam hidup Anda dan tawaran menakjubkan ini hadir dengan pinjaman Anda, Hubungi kami hari ini melalui email alexanderrobertloan@gmail.com
Layanan kami meliputi:
* Pinjaman pribadi
* Amankan Pinjaman
* Pinjaman tidak dipagari
* Hasil pinjaman
* Pelatihan pinjaman
Pinjaman pinjaman
Pembayaran pinjaman
* Pinjaman siswa
* Pinjaman Komersial
* Pinjaman Otomatis
* Resolusi Pinjaman
Pinjaman Pembangunan
Pinjaman pinjaman
* Pinjaman Bisnis
* Pinjaman pendidikan
* Penunjukan salah
Silahkan isi formulir permohonan pinjaman di bawah ini dan kembalikan kepada kami untuk melayani kami dengan lebih baik melalui e-mail:
alexanderrobertloan@gmail.com
DATA PEMOHON
1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Negara:
5) Jenis Kelamin:
6) Status Perkawinan:
7) Pekerjaan:
8) Nomor Telepon:
9) Posisi saat bekerja:
10) Pendapatan bulanan:
11) Jumlah Pinjaman yang Dibutuhkan:
12) Durasi Pinjaman:
13) Tujuan Pinjaman:
14) Agama:
15) Sudahkah anda melamar sebelum:
16) Tanggal lahir:
Terima kasih,
Mr ALEXANDER ROBERT (alexanderrobertloan@gmail.com)
Saya Achmad Halima Saya ingin menyaksikan karya baik ALLAH dalam hidup saya untuk orang-orang saya yang tinggal di sini di Indonesia, Asia dan di beberapa negara di seluruh dunia.
BalasHapusSaya saat ini tinggal di sini di Indonesia. Saya seorang janda dengan empat anak dan saya terjebak dalam situasi keuangan pada Maret 2017 dan saya harus membiayai kembali dan membayar tagihan saya,
Saya adalah korban penipuan kredit 3-kredit, saya kehilangan banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Saya hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang yang berutang, saya dibebaskan dari penjara dan saya bertemu dengan seorang teman, yang saya jelaskan situasi saya dan kemudian memperkenalkan saya kepada perusahaan pinjaman bahwa ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dapat diandalkan.
Untuk orang-orang yang mencari pinjaman? Jadi Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman di internet penipuan di sini, tetapi mereka masih sangat nyata di perusahaan pinjaman palsu.
Saya mendapatkan pinjaman dari ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM sebesar Rp900.000.000 dengan sangat mudah dalam waktu 24 jam yang saya lamar, jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan baik ALLAH melalui ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya menyarankan jika Anda membutuhkan pinjaman, silakan hubungi ALEXANDER ROBERT LOAN FIRM. hubungi mereka melalui email:. (alexanderrobertloan@gmail.com)
Anda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (achmadhalima@gmail.com) jika Anda merasa kesulitan atau ingin prosedur untuk mendapatkan pinjaman.